Header Ads

Maafkan aku wahai istriku! Aku tak mau mendengar bujukanmu untuk korupsi!

Maafkanlah wahai istriku. Aku tak mampu melakukan tindakan itu. Sudah menjadi sumpahku untuk tidak menggunakan sesuatu di luar kewenanganku. Kali ini aku berani untuk menolak anjuranmu. Tak sanggup diriku untuk melakukan tindakan yang hina ini. Aku lebih baik mundur jika kau tetap menginginkanku  berbuat begitu. Demi Tuhan, aku tak sanggup.

            Bukan aku tak ingin memiliki harta melimpah. Kekayaan materi memang menjadi kesepakatan kita saat pertama kali menikah. Kita bercita-cita untuk mengejar kemuliaan di dunia ini. Agar anak cucu kita tak seperti kita dahulu. Sungguh perih saat itu. Makanpun kita harus memohon teman seberang. Layaknya kita melihat masa lampau kita. Jangan paksa aku untuk kembali ke waktu itu dengan berlaku tidak jujur. Demi Tuhan, perbuatan itu sangat keji. Di mata kita, apalagi di mata Tuhan.

            Korupsi, jangan sampai menjadi daging dan darahku.

Tidak ada komentar