Header Ads

BUKAN GUDEG MERCON, DINAMIT!



Senang sekali punya kawan baru di kelas percakapan bahasa Inggris di ELTI. Dendam kesumat saya tidak lulus ujian kenaikan kelas ke tahap 6 pada 2005 lalu, karena waktu ujian saya sakit ayan, harus dituntaskan akhir tahun ini. Nah, bertemulah saya dengan ya ... saya pikir anggota kelas level 5 ini unik dan asyik.

Ada Salsabila mojang Bandung yang geulis pisan euy! Ia punya hobi salsa. Lha kok pas sama namanya. Saya jadi membayangkan kalau saja ada nama Brandon di kelas, ia pasti penyuka dan pengutil Bra jika mengikuti kasus nama seperti Salsabila.

Nggak cuma Salsa yang menarik, ada Erik yang gemar membaca kamus. Ia tiap hari mewajibkan diri untuk menghapal sehalaman kamus. Katanya, ia pasti akan bertemu dengan Ratu Elizabeth II, mencium punggung tangannya, dan optimis diajak minum wine sampai teler. Perkenalan di awal kelas bikin ger aka tertawa terpingkal pingkal.

***

Saya tak mau kalah. Jika teman teman baru bergaya santun, sopan, dan aristokrat, saya meledak ledak! Serapah dalam bahasa Inggris tak malu saya beberkan dengan spektakuler. Miss mentor senyum senyum saja tanda saya tak akan kena cekal. Saya jelaskan jika berkata jorok ialah hobi keseharian saya.

Cerita saya tentang "Gudeg Mercon". Bagi saya, jenis makanan itu terkutuk. Ia bisa mengakibatkan lidah, perut, dan anus berkonstraksi secara bersamaan. Kobong! Saya mengkritik jika nama mercon tidak cocok. Tapi dinamit atau reaktor Chernobyl yang meledak. Pil hitam penghenti mencret tak mampu menghentikan luncuran dahsyat isi perut saya. Tersiksa ....

Usai memperkenalkan diri, saya anteng mendengarkan petuah sang mentor di depan kelas. Tapi kalau ada kesempatan untuk bercas cis cus, saya luncurkan kemahiran berbahasa Inggris saya. Tentu bukan berniat sombong, namun mengatrol suasana kelas agar lebih cair. Biasa, secara yang paling senior secara usia, saya musti memancing kerusuhan agar kelas aktif.

WELCOME to our class, Guys!

Tidak ada komentar