Detik detik pemulangan Ijah sangat menegangkan. Pihak Deplu lepas tangan. Sang majikan masih ngotot pembantunya itu menyelesaikan kontrak. Tapi Ijah sudah tidak betah. Memang, ia tidak disetrika. Justru majikan Arabnya memanjakan si Ijah. Tiap hari dibelikan es krim. Dan aneka kosmetika khas Arab. Yang menjadi alasan, Ijah kangen kuda kesayangannya di tanah air. Di Kebumen. Jawa Tengah.

‎​Tak kuat menunggu lama diskusi Konjen RI dan majikan, Ijah minggat. Dengan melompati pagar setinggi 3 meter. Entah bagaimana caranya, ia berhasil. Padahal anjing penjaga rumah 2 ekor. Si majikan memiara anjing buat keamanan.

***

‎​Di terminal Saudi, Ijah plonga plongo. ‎​Menunggu bus, tak tahu naik yang mana, ke jurusan mana, ia gelisah. Dalam otaknya, bagaimana kalau nanti nyasar ke Afghanistan? Terus terang, Ijah tidak suka pakai cadar. Sumuk, ia beralasan. Dulu di rumah majikannya, pernah disuruh bercadar. Tapi Ijah cuek saja. Tidak mau karena pada kontrak tidak disebut klausul percadaran. Tiap hari Ijah mengenakan batik.

‎​Atau, Ijah ketakutan, jika ke Mesir, ia pikir parah lagi. Bagaimana jika ia disekap dan dijadikan penari perut. Betapa malu Ijah dengan pusarnya yang bodong.

***

‎Terminal mulai ramai. Ijah pun bertanya ke seorang lelaki tua, yang duduk sembari mengelus janggut.
‘Kek.’ Tanya Ijah.
‎​’Ya Dik.’ Jawab pak tua itu.
‎​’Perkenalkan saya Ijah.’
‘Aku Mahmud.’
‘Kalau ke pelabuhan naik bus nomor berapa?’
Pak tua menjawab, ‘Lima.’
‘Terima kasih, Kek.’
‘Sama sama.’

Bersambung.



Meribut di www.andhysmarty.multiply.com

Terbaru di www.duniasirkusdannie.wordpress.com

Menggaul di www.facebook.com/DannieTravolta