Satu duta wisata hilang ingatan. Bertugas mempromosikan Bali, ia malah casciscus mempresentasikan keunggulan Jakarta. Bercerita tentang gedung pencakar, banjir tahunan yang masih wajar, dan kegarangan aksi FPI di depan istana negara. Di hotel berbintang lima ini, sang duta membuai para pemodal dari negeri asing.

‘Tuan dan Nyonya, saya jujur saja.’ Ucap si Duta. ‘Jelas Bali sudah mendunia. Mubazir saya mengenalkannya kepada Anda. Sekarang giliran Jakarta.’

Tamu undangan tidak ada yang protes. Entah karena kendala bahasa, rusaknya alat penerjemah, atau ketidakpedulian mereka.

Acara berlangsung 5 jam. Seperti konser tunggal sang Duta. Tapi anehnya para tamu tidak ada yang menguap tanda mengantuk. Dan bulan selanjutnya, angka turis melonjak fantastis.