Header Ads

Serigala dan Patung Kolonel Sanders KFC

Seekor serigala. Tak berbuntut. Masih dengan moncong yang membuat para Janda ketakutan. Menjerit jerit, di rumah mereka yang kosong, berharap sang suami pengganti menjelma. Segera di depan wajahnya.

Serigala bermata satu. Setelah dua bulan lalu, ia terkena tembak oleh seorang pemburu. Di hutan yang telah gundul. Tentu saja, persembunyian para serigala dengan mudah diendus. Tak aman lagi. Dan, satu per satu serigala turun ke permukiman penduduk. Tanpa melolong, mereka membuat onar. Menakut nakuti warga. Lalu menerkamnya. Membawa si korban ke tempat yang tak dimengerti.

Satu serigala berbau anyir darah. Berada di depan gerai KFC. Masih sepi. Hari belum pagi, subuh. Mengendap ngendap, ia mendengus, seakan mangsa yang dia suka sudah siap disantap. Hup .... Ia meloncat, menerjang sebuah patung.

Patung Kolonel Sanders, pendiri KFC. Kepala si kolonel jatuh ke tanah. Berguling guling, namun senyum dari mulutnya masih ada. Si Serigala kebingungan, mengapa wajah mangsanya tak berubah ngeri. Menjilat jilat, kaki kanan depan si serigala mengoyak kepala patung. Gigi gigi tajamnya siap mengunyah, tapi ia menahan diri.

'Tak biasa aku makan manusia kaya gini,' batin si Serigala.

Ditendang saja kepala patung itu. Si serigala melenggang.



Tidak ada komentar