Header Ads

Tentara Nahas

Satu tentara tersungkur. Tertembus peluru nyasar. Bersimbah darah, meringis kesakitan, ia memanggil nama anak dan istrinya. Seluruh tim mengurumi dirinya. Tak melakukan bantuan, bertepuk tangan, merasa yakin jika sang teman yang menutup kucuran darah tengah berpura pura. Tawa bergemuruh bervolume melebihi satu suara penuh derita.  Detik detik kematian sudah di depan mata. Dua malaikat penjaga surga neraka saling berebut peran, malaikat pencabut nyawa masih bekerja keras mengambil kehidupan sang tentara, di ujung kerongkongan sudah. Tepuk tangan terus dipacu oleh sekompi tentara.

Dan kehidupan sudah berakhir. Untuk satu tentara nahas itu.

Tidak ada komentar