Header Ads

Menginang: Alternatif Melaksanakan Komando atas Fatwa Haram Merokok yang Diskriminatif

Fatwamu bukan untukku. Kau hanya menunjuk ibu mengandung, bocah kecil, dan dirimu sendiri. Tidak tertuju kepadaku. Juga kaum lelaki yang telah jelas menikmati kepul tembakau yang dibakar. Sedikit persinggungan terhadap kami, pemilik bibir hitam terpoles nikotin, kau mengharamkan tempat. Tak berani kau bertatap muka kepada pecandu rokok. Entah takut jika kami meluap emosi, atau tak tega melihat wajah memelas yang kami tunjukkan. Dalam bimbang para pemilik fatwa menimbang berbagai sudut pandang. Tak terkecuali bagi pemilik perusahaan rokok multinasional.

Apakah rekor MURI yang ingin kau raih? Memiripkan diri melalui nama dan penghargaan?
Aku yakin tidak.
Ijtima yang kau lakukan sudah benar. Akan tetapi, terlalu banyak kepentingan yang engkau harus penuhi. Mengharamkan, memubahkan, melegalkan, sudah pasti membuat posisimu terjepit. Apa yang harus kaulakukan setelah fatwa setengah setengah ini kau gulirkan?

Kau bukan pemerintahku. Fatwamu hanyalah anjuran moral, tak mempunyai ikatan hukum yang bisa menjebloskan para perokok ke sel tahanan. Bersyukur negara ini tidak sekuler juga bukan agama. Pemerintah, jelas tak mungkin berkutik. Ia pasti diam seribu basa untuk menunggu teriakan para aktivis antirokok reda. Untuk selanjutnya roda ekonomi melaju berkat devisa dari puntung rokok. Membuat para kyai tak marah, anggota dewan bisa menghilangkan penat, hanya dengan merokok. Tembakau linting memang mujarab. Bagaimana dengan ketua KONI jika tak ada sponsor buat sepakbola gajahnya? Pengangguran merebak dengan fatwa haram rokok? Serba membingungkan.

Rokok, antara hidup dan mati.
Menginang menjadi alternatif terbaik bagi kita.

17 komentar:

  1. menginang? boleh juga, biar bibir jadi merah2, kan malah kelihatan sexy, hihihi....apa mirip nini nini yak :D

    namanya juga Fatwa. Fatwa tinggal Fatwa. Siapa yang mau ngikutin fatwa? emangnya orang indo patuh2 sama ulamanya :P

    BalasHapus
  2. Nov, guwe bikin fatwa yah.
    Ga boleh bilang Indo. Pake nesia juga lah.

    Nek feminis tu merasa dikibulin ga si?
    Fatwa buat ibu hamil. Artinya ibu hamil dianggap perokok, jd dilarang. Jd objek. Dan kami, kaum lelaki, adalah yg diuntungkan. Ha6

    BalasHapus
  3. Sementara kayaknya boleh lah. kan untuk uji coba dulu.
    Di MUI masih ada ulama yg wara' Mas.
    Bisa jadi mereka mencontoh Rasulullah SAW soal pelarangan miras era dulu. Kita harus menghormati. Setidaknya, anak-anak 18 tahun kebawah bisa diminimalisir sementara sampe solusi 100% dari pemerintah ada.
    Masalah rokok ini kompleks sekali, saya sendiri sangat memusuhi asap rokok.
    Namun diastu sisi, harus ada solusi segera juga dari pemerintah seperti:
    1. Naikan harga rokok agar si miskin tak lagi bisa beli rokok;
    2. Pajak rokok ditinggikan;
    3. Harus ada hukum yg tegas bagi para pelaku rokok yg merokok di tempat umum;
    4. Buat lapangan kerja u/ tenaga di pabrik rokok jika fatwa rokok haram 100%.
    Tapi apa daya, negeri kita kan belum siap. Sehingga fatwanya baru berani sampai disini.
    Emang mas merokok ya?;-)

    BalasHapus
  4. Aku ndak merokok lah. Di tulisan eni aku berperan jd tokoh jahat. Guwe kan pemain lenong. He6

    Ya bolehlah alasan dirimu. Mmm ... Seperti Nikinput bilang fatwa tinggal peraturan. Dan, mari kita kembali ke ucapan Thukul Arwana Goreng Pedas. Kembali ke Zaman Plinstone!

    Santae aja. Oya, PKS mu buka lowongan ga? Terus aku tanya neh. Biar guwe jd caleg getoh.He6

    BalasHapus
  5. Balik ke Indonesia dulu kali. Ngapain juga di Belanda mulu.
    daftar Caleg kan udah tutup Mas:-)
    Tunggu 2014 kali ya:-)
    Coba tanya ke DPP PKS Mas kalau mau jadi caleg:-)
    Tapi, di PKS mah bukan mendaftarkan diri Mas. tapi didaftarkan sama konstituennya:-)

    BalasHapus
  6. Ah kau promosi terus.
    Aku lebih tertarik ama PKB Gus Dur. Secara dia gaul banget.he6.aku ngefans ama dia.
    2014,terlalu lama. Guwe orang instan.he6.bercanda.
    Nek aku kurang tertarik ikut parpol.aku pengin ngejar cita2 jd diplomat. Sami mawon kan?

    BalasHapus
  7. Ga apa2 dari pada promosi partai yg lain, kan syaa pendukung PKS Mas.
    Ga salah ngefans KH Gusdur?
    PKB kna pecah Mas, KH Gusdur malah golput.
    Jangan ikuti dia-lah.
    BTW, Mas Muslim kah?:-)

    BalasHapus
  8. Ada sisi pemikiran gus dur yang aku kagumi. Dan tak ingin aku menjelaskan. Ini masalah rasa saja. Jika aku suka Miss Serena Williams, ga harus smua tahu kan.he6
    Aku muslim.
    Panggil aq Andhy. Tanpa mas. Eyu Isa? Atau Si Manis Jembatan Cikapundung?

    BalasHapus
  9. Ada sisi pemikiran gus dur yang aku kagumi. Dan tak ingin aku menjelaskan. Ini masalah rasa saja. Jika aku suka Miss Serena Williams, ga harus smua tahu kan.he6
    Aku muslim.
    Panggil aq Andhy. Tanpa mas. Eyu Isa? Atau Si Manis Jembatan Cikapundung?

    BalasHapus
  10. Ada sisi pemikiran gus dur yang aku kagumi. Dan tak ingin aku menjelaskan. Ini masalah rasa saja. Jika aku suka Miss Serena Williams, ga harus smua tahu kan.he6
    Aku muslim.
    Panggil aq Andhy. Tanpa mas. Eyu Isa? Atau Si Manis Jembatan Cikapundung?

    BalasHapus

  11. Biasa, teledor yang kerap berulang, ciri khas anak bangsa.

    BalasHapus

  12. Nginang, nyirih, nyuntil.
    Asal jangan ngunyah kutu rambut saja.

    BalasHapus
  13. Dan, aku membayangkan kau makhluk Nusantara yang mau memakan kutu rambut dalam jumlah besar dan sering.

    BalasHapus

  14. Aku ndak doyan Fear Factor, jadi tak pernah kuamalkan.

    BalasHapus
  15. Santai ae. Fear factor hanya diikuti ama pemilik udel bodong.

    BalasHapus