Header Ads

Jam: Menunggu di Taman Eden

Jam gadang jam impian. Menatap jam tangan menunggu kekasih berharap waktu berlalu cepat. Satu jam menunggu tak tenang di toko jam mewah dihias senyum merekah penjaga molek. Detik jam tangan, jam dinding, jam saku, jam weker terasa kencang sampai ke jantung. Janji jam tujuh malam tinggal seperempat jam. Jam saat ini berubah menjadi musuh. Ingin mata terpejam, melupakan sang pacar, kembali memeluk guling di kamar. Jam tangan sialan, mengapa jam pemberian si dia yang kukenakan. Terikat sudah hati ini. Hanya kehadirannya yang membuatku kembali berbaikan dengan sang waktu. Membuat janji lagi di esok hari.

Kekasihku datang. Seorang tukang reparasi jam yang kusayang.

Tidak ada komentar