Header Ads

Menghentikan Praktik Jual Beli Warna Kulit

Katakan keras dirimu negro. Bukan sawo matang, putih yang kau puja, tapi hitam pekat yang kau cibiri. Tinggalkan kosmetik penuh penipuan, membuat cantik dalam hitungan detik. Rasakan anugerah Tuhan bernama kulit negro, hitam pekat.

Sakit, Tuan. Kata itu tak pantas kami terima. Manusia layaknya diri Anda. Tidak budak. Hanya pekerjaan, istirahat dan lepas jam kerja adalah sama. Negro, putih, dan sawo matang. Warna cat rumah berbagai macam. Mandor memilih warna standar, dicuri sedikit kreativitas. Kau adalah mandor itu. Kita menjadi barang yang dicuri. Sesal akhir cerita, rumah tak sesuai selera. Campur aduk, buat warna istimewa.

Rasis, kita bilang negeri ini tidak membedakan? Mutlak kurang benar, pelembutan makna dari salah. Biarkan anak pejabat merasakan derita seorang negro. Atau Jampidsus Kejaksaan. Negro, rasakan hardik ini.

Bebas, bebas, berputar. Satu putaran berganti kulit, menjadi ular, berubah warna. Julurkan lidah nikmati sipit mata condong kesinisan. Kau pasti merasakan. Pasti.

Praktik jual beli warna kulit ini harus dihentikam. Mulai dari kita, bukan mereka.

Menolak diskriminasi warna kulit

10 komentar:

  1. kamu nulis apa seh?............... :)

    BalasHapus

  2. Hidup tak hanya seuntai kata ilmiah berbungkus jargon intelektualitas semu. Hidup adalah pula rangkaian absurditas silih-menyilih. Tak melulu eksplisit dan suratan lugas, ia juga siratan hunjam perih dan rindu. Jika nurani tak membuka pintu untuk kesegaran eksotika, diamlah saja dalam kebebalan tak kenal peri.

    BalasHapus
  3. Sudah saatnya mendepak Ariel dari komentar blog ini. Dia tidak bisa diajak kompromi. Jalan pikiran dia satu arah.
    Sudah Pha. Ga boleh emosi. Ntar aku block dia. Ini kawasan belajar menjadi orang terbuka. Bukan untuk pendendam

    BalasHapus

  4. Kau itu sih, ngeyel. Apa kau pikir semua orang punya pikiran anteng-anteng-kalem sepertiku? Bisa diajak ngomong segala hal tanpa harus bertendensi dan berpretensi? Nasibmu, niatnya tulus ingin menambah teman, malah dapat seteru baru. Makanya jangan serakah. Sudah punya teman satu, nikmatilah perlahan-lahan, resapilah nuansa persahabatan secara intim. Jangan tergesa larut dalam sosialisasi. Kualitas, bukan kuantitas. Apalagi kau itu nyeleneh, tak semua bisa mafhum. Ah sudahlah, apa peduliku berbuih-buih kasih wejangan, memangnya aku siapa? Pokoknya jangan ceraikan aku. Kembalikan saja cincin emasku. Crot.

    BalasHapus

  5. Sori Ndhy, bukan ingin tampak cerdas. Hanya saja aku punya pengalaman serupa. Dan aku gak pengen sejawatku merasakan pahit-getir yang sama. Apalagi menjelang keberangkatanmu.

    BalasHapus
  6. Hualah. Pha,pha, santai ae kale. Aku dah mikir pasti ada risiko. Mungkin ya, mungkin ni, belum saja orang kaya Ariel nerima cerita2ku. Belum saja. Yang pasti kasih dia waktu, tp kasih diri kita berkembang jga. Adil namanya.
    Doakan lancar rencanaku berangkat.
    Saling mendukung saja. Ada falsafah Jawa.
    Aja dumeh, Nrima ing Pandum, Aja nelangsa alias luvless.

    BalasHapus

  7. Becik ketitik, ala ketara.
    Ajining diri dumunung aneng lathi, ajining raga ana ing busana.
    Kukutip dari KBBI, Ndhy.

    BalasHapus
  8. ah ngeyel. Itu KBBJ! Alias Primbon.
    KBBI tuh lagi diperbaiki sampulna. Dimakan tikus werog. Kasihan, harta benda satu2nya dibiarin kena hujan.

    BalasHapus

  9. Kalo mimpi dicipok kepinding, artine opo Mbah?

    BalasHapus
  10. Aritnya, kamu akan mendapatkan rejeki gede. Segede2nya. Cuma mesti ada tumbal dulu. Mau?

    BalasHapus