Header Ads

Kau dan Aku: Gen Anjing, Keledai, dan Monyet dalam tubuh kita

Melihat dunia dari otak anak. Tidak kabur, bukan hitam putih, lebih adil karena tanpa keruh. Mereka adalah guru sejatiku, guru hidupku.

Beruntung aku sulit menjadi dewasa. Ada sisa masa kecilku yang membuatku mampu bertahan di keras hidup. Menahanku di tepi jurang saat kerikil sudah berjatuhan. Jiwa kecilku membantu.

Mengapa kau menolak menjadi dewasa?
Peter Pan pun pernah mengeluh
Kau suatu saat mengangkangi hidup, bertanya, Kapan dan kapan aku lepas dari jebakan pemikiran phedofil?
Tidak, Tuhan telah menciptakan diriku seperti ini. Kenapa harus menyesal?

Anjing tak menyesal menjadi anjing.
Keledai tak pernah tersedu diumpat manusia.
Monyet masih masyuk makan pisang sepanjang hayat.
Kau manusia, aku manusia. Tak boleh menyesali apa yang telah dianugerahkan. Semoga.

Sisi kecilku

2 komentar:

  1. Ndhy, maen gundu yok.... Tidak, aku tak mau maen ayunan, kata mamakku, ntar jatuh loh.... Ah kamu kok ngeyel??? Aduh! Kok mukul sih hik hik hik.... Mak'eeeeee.... Aku dipukul Andhyyyyyy huhuhuuuuu.... T_T

    BalasHapus