Berbagi Frustasi: Menenangkan Sahabat Baru yang Tengah Depresi

Bila masa itu akan hadir, haruskah kau kembali?Mengenang masa indah bersama kekasihmu, menyesali pertengkaran sengit kalian, atau cita cita yang rubuh dari janji? Semua adalah kenangan. Ya, cerita hidupmu, pengukir jiwamu. Jika kau berkenan, aku kirimkan bingkisan indah dalam mengarungi masa sulitmu. Tanda, pembuatmu tegak, berupa kata kata yang biasa namun semoga serasi bagimu.

Mata memandang, jelas. Mata menutup, membayang.
Mata berkedip kedip, kemasukan debu.
Mata berbulu lentik, palsu seperti waria.

Semua mata bukan? Tapi mata menyimpan sejuta pesan. Asal tidak diucapkan dalam suara memekik. Matamu! Kau pasti mendapat tambahan lawan. Satu kata, satu benda, sejuta pesan.

Sahabatku yang mengaku tak cantik. Kau masih muda, napasmu panjang, rambutmu panjang sedikit apak tak masalah. Tuhan menilai bukan dari permukaan. Ia menghargai perjuangan insan saat memecahkan permasalahan. Tak usah ragu melangkah. Masih banyak keindahan yang pasti terbuka setelah masa sulit ini. Percayalah, rasa kehilanganmu akan berganti dengan munculnya sahabat sahabat baru. Aku?