Header Ads

Bumi Segenit Mata Penari Bali

    Membayangkan dunia tanpa hiasan bom. Ranjau tak berceceran di permukaan bumi. Rudal bukanlah petasan yang ditepuk tangani anak-anak. Meriam tak menghiasi benteng-benteng besar penahan serangan. Pistol tak meletup di depan dada seorang anak kecil. Kuingin semua itu ada.
    Andai kutahu dunia ini terlalu kejam, akan kuajak anak-anak menyingkir. Menuju taman yang di sana berterbangan kupu-kupu, serangga mengerik tanpa malu, dan bunga-bunga tertawa. Kutawarkan aneka makanan dan minuman kepada anak-anak, agar mereka tak pernah mengenal kekerasan. Bukan letupan, desingan, teriakan menyayat, pula ratapan mengiringi kepergian sanak saudara yang mati.  
    Membayangkan dunia yang sepi oleh gemilang darah. Tak akan mungkin karena bumi ini dimulai dari perselisihan anak-anak Adam, mewariskannya kepada seluruh jiwa.  Merasai hanya dari sisi kenistaan, tanpa berhak memberikan ruang bagi sebuah keindahan bernama perdamaian.  
    Ada. Masih tersisa satu. Cukup satu saja, tak lebih banyak. Hati kita. Ia akan mengubah segalanya. Mulai dari kita. Bukan mereka.  
    

Tidak ada komentar