Khayal Semu dalam Asa
Merangkai kata untuk kuucapkan kepada kekasih adalah hal yang teramat susah bagiku. Sulit menuliskannya juga mengucapkannya. Semua tertahan di tangan maupun lidah. Tak ada gaya pendorong yang membuatku mampu melakukannya. Menulis untuk diucapkan.
Aroma dingin malam semakin menyurutkan niatku untuk menulis. Akibatnya keinginan untuk mengucapkan juga hilang. Aku termangu dalam kamar yang berdebu, seakan butiran-butiran pengotor ini mempermainkanku. Mengganggu pandangan, penciuman, dan indera-inderaku yang lain. Aku masih tak mampu.
Aku paksakan diri namun yang ada hanyalah sebuah tekanan. Aku tak tahu pemberat apa yang membuatku begini. Limbung dalam segala hal.
Tak hanya menulis ataupun berucap, aku yakin ada banyak hal yang membuatku malas begini. Banyak permasalahan yang terus menggerogotiku, membuatku jatuh tertunduk dan bingung harus melangkah ke mana. Aku tercekat tak mampu berbicara, hilang semua kata. Tak jelas ini karena apa dan siapa? Dari diriku sendiri.
Aroma dingin malam semakin menyurutkan niatku untuk menulis. Akibatnya keinginan untuk mengucapkan juga hilang. Aku termangu dalam kamar yang berdebu, seakan butiran-butiran pengotor ini mempermainkanku. Mengganggu pandangan, penciuman, dan indera-inderaku yang lain. Aku masih tak mampu.
Aku paksakan diri namun yang ada hanyalah sebuah tekanan. Aku tak tahu pemberat apa yang membuatku begini. Limbung dalam segala hal.
Tak hanya menulis ataupun berucap, aku yakin ada banyak hal yang membuatku malas begini. Banyak permasalahan yang terus menggerogotiku, membuatku jatuh tertunduk dan bingung harus melangkah ke mana. Aku tercekat tak mampu berbicara, hilang semua kata. Tak jelas ini karena apa dan siapa? Dari diriku sendiri.
Post a Comment