KUDUS SEMARAK

Menanti gong pengumuman penerimaan dosen yang sudah memasuki bulan ketujuh, saya mulak terserang cacingan parah. Mata sering kedip kedip, perut kembung tak jelas juntrung, dan jantung dag dig dug. Minum obat cacing yang katanya bisa menekan rasa penat di kepala, tak memberi efek positif. Pun saya memutuskan jalan jalan agar bundet otak bisa teratasi dengan semestinya. Plesir ke Kudus! 

Target awal saya mengunjungi masjid dan menara Kudus. Di situ, ada makam Sunan Kudus yang merupakan salah satu wali Songo. Wisata reliji ini ceritanya. Tentu, saya juga akan berwisata kuliner. Memacu kendaraan Honda Beat yang ukurannya tak proposional dengan badan saya yang besar, saya akhirnya sampai Kudus pas azan Zuhur. 

Salat dulu dong di salah satu masjid di Kota Kretek ini. 

Lalu saya kemudikan Beat ke masjid dan menara Kudus. Eit, perut sudah lapar hingga saya memutuskan makan sate kambing yang ternyata kufang yumi. Saya salah pilih warung makan. Tanya ini dan itu ke pemilik warung, saya melanjutkan perjalanan spiritual ke makam Sunan Kudus. 

Akhirnya sampai .... Indah sekali bangunannya. Namun, di serambi masjid ada anak anak SD yang main bola. Dan orang orang dewasa di situ tak mengingatkan mereka jika main bola di masjid tidak pantas.