Jika Ingin Ngetop, Buatlah Novel Berbau Mesir!
Malam indah di depan Piramida ini juga menjadi batas cinta kita. Antara hamparan langit bertabur gemintang dan tebaran pasir yang kita injak. Memimpikan segala keindahan dan menjalani kelakuan yang tak pernah dapat dipegang.
Haruskah kita memilih salah satunya? Ataukah kita terus berada di antaranya? Bermain-main dalam mimpi atau berani menerima kenyataan?
Aku belum bisa memutuskan. Kau pun ingin aku yang memutuskan. Kehidupanmu bergantung kepadaku. Aku sebenarnya sudah tak mampu lagi mengurus diriku sendiri. Anehnya kamu masih saja memercayaiku.
Tak bisakah kita menjadikan batas Giza sebagai akhir hubungan kita. Kau menjadi dirimu, aku berusaha meraih pribadiku. Tak saling bergantung, dan itu akan lebih indah. Agar tak ada kesalahan yang ditimpakanku olehmu, atau darimu untukku. Lebih indah putus dari sekarang daripada terus berada dalam kebimbangan.
Piramida menjadi saksi bahwa kau dan aku bukan satu.
Wah, fotomu ganti? Kok gak bau Mesir ya? Kau balut wajahmu dengan tisu toilet, gih, biar mirip mumi.
BalasHapusganti mana? ga jadiii kalii
BalasHapusaku maluwwwww
Bah, penggemarmu kecewa, tau.
BalasHapuso begitu ... ya dah saatnya
BalasHapusmenunjukkan jati diri!
Thuing thuing thuingg ...
Hiaaaaaaaaaa fake kaliiiiiiii............
BalasHapusKau telah melakukan pembunuhan karakter.
BalasHapusah biarlah ... toh bangsa ini ga butuh seorang yang berkarakter keras.
BalasHapusHihihiiiiii............
BalasHapuskenapa lu ketawa?
BalasHapusMau kena santet ya?
milih silet karatan, berlian, atau apa?
hihihii juga
Hmph, kau sok kaya deh, pake-pake berlian segala. Emang jadi editor banyak duitnya ya? Jadi pengen.
BalasHapussapa editor? perkenalkan aku penulis terkaya se Rindunesia ha32
BalasHapusAmin deh.
BalasHapusMakasih hehehe
BalasHapussemoga kau menjadi pialang tangguh!
Jangan lupa traktir Makmu
Hehehe..... Aku memutuskan untuk menarik diri dari pekerjaan tersebut. Tak sesuai dengan karakterku. Tunggulah posting dariku.
BalasHapusYahhh ... penonton kecewa
BalasHapusTenang, Tak Hanya Satu Jalan Ke Mesir. Apa iya?
BalasHapusYa iyalah ... masa ya iya crot ...
BalasHapuskepala siapa kejedog moncrot tuh
Ih, kau saru.
BalasHapusMasak pakek moncrot.
moncrot tuh memancar
BalasHapusah bu gurumu sapa tuh?
dasar!!!
Bu Guruku adalah wanita yang masa kewanitaannya sudah kadaluwarsa.
BalasHapussekarang jadi perempuan gitu?
BalasHapusbedanya apa sih
Dengan tidak mengurangi rasa hormat, pokonya beliau sudah expired, gitu.
BalasHapus"pokoknya"???
BalasHapusAku selalu menghindari kata itu. Sungguh kejam menurutku. hik hik
Iya aku tau itu kejam, tapi aku butuh penegasan bahwa beliau memang sudah expired.
BalasHapusYa ampun, orang dibilang kadaluarsa. Cara berpikirnya apa ya?
BalasHapusKaya siapa? Tolong kasih tahu ... Dari penggemar tulisan2mu hahahahaa
Bu guruku telah kadaluarsa, bagaikan martabak yang dimasukkan penjara. Apa sih......
BalasHapusah sinting!
BalasHapus