Header Ads

Jika Ingin Ngetop, Buatlah Novel Berbau Mesir!

Giza ini batas cinta kita. Antara kuburan raja Mesir dan padang pasir luas tak terkira. Cinta kita terbagi antara hiasan megah dunia dan pahitnya dunia. Antara harta karun yang misterius dengan kerontang tanpa air.           

            Malam indah di depan Piramida ini juga menjadi batas cinta kita. Antara hamparan langit bertabur gemintang dan tebaran pasir yang kita injak. Memimpikan segala keindahan dan menjalani kelakuan yang tak pernah dapat dipegang.

            Haruskah kita memilih salah satunya? Ataukah kita terus berada di antaranya? Bermain-main dalam mimpi atau berani menerima kenyataan?

            Aku belum bisa memutuskan. Kau pun ingin aku yang memutuskan. Kehidupanmu bergantung kepadaku. Aku sebenarnya sudah tak mampu lagi mengurus diriku sendiri. Anehnya kamu masih saja memercayaiku.

            Tak bisakah kita menjadikan batas Giza sebagai akhir hubungan kita. Kau menjadi dirimu, aku berusaha meraih pribadiku. Tak saling bergantung, dan itu akan lebih indah. Agar tak ada kesalahan yang ditimpakanku olehmu, atau darimu untukku. Lebih indah putus dari sekarang daripada terus berada dalam kebimbangan.

            Piramida menjadi saksi bahwa kau dan aku bukan satu.

27 komentar:

  1. Wah, fotomu ganti? Kok gak bau Mesir ya? Kau balut wajahmu dengan tisu toilet, gih, biar mirip mumi.

    BalasHapus
  2. ganti mana? ga jadiii kalii
    aku maluwwwww

    BalasHapus
  3. o begitu ... ya dah saatnya
    menunjukkan jati diri!
    Thuing thuing thuingg ...

    BalasHapus
  4. Hiaaaaaaaaaa fake kaliiiiiiii............

    BalasHapus
  5. Kau telah melakukan pembunuhan karakter.

    BalasHapus
  6. ah biarlah ... toh bangsa ini ga butuh seorang yang berkarakter keras.

    BalasHapus
  7. kenapa lu ketawa?
    Mau kena santet ya?
    milih silet karatan, berlian, atau apa?
    hihihii juga

    BalasHapus
  8. Hmph, kau sok kaya deh, pake-pake berlian segala. Emang jadi editor banyak duitnya ya? Jadi pengen.

    BalasHapus
  9. sapa editor? perkenalkan aku penulis terkaya se Rindunesia ha32

    BalasHapus
  10. Makasih hehehe
    semoga kau menjadi pialang tangguh!
    Jangan lupa traktir Makmu

    BalasHapus
  11. Hehehe..... Aku memutuskan untuk menarik diri dari pekerjaan tersebut. Tak sesuai dengan karakterku. Tunggulah posting dariku.

    BalasHapus
  12. Tenang, Tak Hanya Satu Jalan Ke Mesir. Apa iya?

    BalasHapus
  13. Ya iyalah ... masa ya iya crot ...
    kepala siapa kejedog moncrot tuh

    BalasHapus
  14. Ih, kau saru.
    Masak pakek moncrot.

    BalasHapus
  15. moncrot tuh memancar
    ah bu gurumu sapa tuh?
    dasar!!!

    BalasHapus
  16. Bu Guruku adalah wanita yang masa kewanitaannya sudah kadaluwarsa.

    BalasHapus
  17. sekarang jadi perempuan gitu?
    bedanya apa sih

    BalasHapus
  18. Dengan tidak mengurangi rasa hormat, pokonya beliau sudah expired, gitu.

    BalasHapus
  19. "pokoknya"???
    Aku selalu menghindari kata itu. Sungguh kejam menurutku. hik hik

    BalasHapus
  20. Iya aku tau itu kejam, tapi aku butuh penegasan bahwa beliau memang sudah expired.

    BalasHapus
  21. Ya ampun, orang dibilang kadaluarsa. Cara berpikirnya apa ya?
    Kaya siapa? Tolong kasih tahu ... Dari penggemar tulisan2mu hahahahaa

    BalasHapus
  22. Bu guruku telah kadaluarsa, bagaikan martabak yang dimasukkan penjara. Apa sih......

    BalasHapus