SEMBIRING agar KITA tak SEMBARANG
Ada dua sisi anggapan pada diri saya ketika mengetahui hari ini Pak Tifatul Sembiring lengser keprabon dari jabatan Menkominfo: senang dan senang. Kenapa saya senang karena saya pikir Pak Sembiring berhasil mengawal kita semua agar tidak menggunakan internet secara sembarangan. Situs porno kena cekal habis habisan dan banyak lagi prestasi Pak Sembiring lain. Meski banyak yang protes internet super lambat, ah cuek saja!
Di sisi lain, saya senang karena Pak Sembiring rampung menunaikan tugas hingga potensi dia sebagai sastrawan yang suka berpantun ria tidak mengancam karir menulis saya dan seniman kata lainnya. Saya berpikir, Pak Sembiring punya bakat luar biasa yang jelas akan meruntuhkan dominasi penyair di Nusantara. Tahu sendiri kan kalau orang berdarah Melayu mengalirlah jiwa seni merangkai kata yang elok? Berkali kali saya bersyukur Pak Sembiring tidak mantap di jagad komunikasi, yah!
Senang saya yang selanjutnya, saya senang ketika ratusan ribu anak muda bersorak suka ria tahu Pak Sembiring turun tahta. Mereka beranggapan jika menteri berganti akan mengilatkan kecepatan internet; download film lancar, mengunduh lagu super cepat, meminang game beralih ke laptop kita akan jos gandos. Ya, saya senang karena itu akan mempercepat aktivitas kreatif mereka. Jagad media sosial akan semakin bebas sepeninggal Pak Sembiring. Semua boleh mengakses tanpa batas. Hanya tidurlah yang memisahkan raga kita dari dunia internet.
Tapi, secara jujur, saya tidak ingin kesenangan saya yang terakhir terjadi. Maafkan, ya. Saya lebih setuju pada Pak Sembiring karena itu berpotensi melemahkan kinerja otak dan mengasarkan budi pekerti. Kita berubah makluk ganas yang anti sosial. Tak memedulikan lingkungan dan semakin menundukkan kepala untuk asyik masyuk dengan dunia gadget.
Oleh karena itu, saya memohon agar Pak Tifatul Sembiring mau lagi jadi Menkominfo. Tapi itu nggak mungkin karena ia berbeda keyakinan dengan Jokowi. Bagai oli dan air yang tak mungkin menyatu.
Yo wis lah .... Selamat bertugas di dunia atau galaksi lain ya, Pak Tifatul Sembiring! Terima kasih atas pengabdian Anda pada kami rakyat internet atau netizen juga rakyat nyata lainnya. Anda sudah jadi buruh rakyat yang tidak buruk kok. Salam buat kawan kawan di PKS. Salam rindu yang teramat untuk kita bisa mengobrol santai sembari mengopi tanpa merokok. Suwun, Pak!
Post a Comment