Ketika Lawan Politik Terserang Stroke
Lawan politik terserang stroke. Bersoraklah. Berputar putar, terbahak bahak, menikmati kutukan yang menimpa dia yang telah merebut kursi kekuasaan. Menelepon dengan terburu buru kolega, melaporkan jika sebentar lagi kematian akan berada pada sang lawan. Berterima kasih kepada Dewa yang tepat memilih, menjatuhkan hukuman terberat.
Besok berencana menjenguk. Dengan bahasa tubuh yang dimelas melaskan. Mata dibuat sembap, memanfaatkan tisu untuk menahan banjir air mata. Karangan bunga keprihatinan jangan lupa dihaturkan. Berikut ucapan yang bijaksana 'semoga lekas sembuh'. Padahal kalimat yang sesungguhnya 'Segeralah mati kau!' Beraktinglah dengan amat mantap, sorot kamera televisi siap mengabadikan momen terbaik ini. Lepas sedikit dari skenario, simpati pemirsa akan beralih ke sang lawan politik. Waspadalah.
Meribut di www.andhysmarty.multiply.com
Besok berencana menjenguk. Dengan bahasa tubuh yang dimelas melaskan. Mata dibuat sembap, memanfaatkan tisu untuk menahan banjir air mata. Karangan bunga keprihatinan jangan lupa dihaturkan. Berikut ucapan yang bijaksana 'semoga lekas sembuh'. Padahal kalimat yang sesungguhnya 'Segeralah mati kau!' Beraktinglah dengan amat mantap, sorot kamera televisi siap mengabadikan momen terbaik ini. Lepas sedikit dari skenario, simpati pemirsa akan beralih ke sang lawan politik. Waspadalah.
Meribut di www.andhysmarty.multiply.com
Post a Comment