Bersenam Raga dengan Sobat sobat

Menggerakkan orang orang. Di sekitar kita. Supaya mereka lebih hidup. Dengan kegiatan yang menghasilkan uang. Tidak berpangku tangan, yang berharap rezeki datang tiba tiba di muka mereka. Tidak harus seperti itu. Karena Tuhan memberi jalan beraneka ragam; yang menikung, menanjak, atau berliku liku. Tapi tidak jalan yang buntu. Jalan buntu hanyalah dibuat oleh manusia. Jangan menyalahkan Tuhan, tidak adil juga bijaksana.

 

Merayu orang orang. Untuk sedikit menerima jalan pemikiran kita. Kita pun ikhlas mendengar keluhan apa yang ada pada diri  mereka. Menerjemahkan sinyal itu dengan lebih kreatif. Selubung masih tetap harus dijaga. Agar mereka terkejut dengan hadiah yang akan kita berikan. Dan selanjutnya, mereka bergerak dengan perasaan nyaman.

 

Nah, dua insan tiga manusia empat pemikiran, sudah bergabung. Tinggal bagaimana mengatur agar semua berjalan dengan semestinya. Adapun gesekan tak menjadikan itu suatu halangan. Itu hal yang lumrah. Dan selalu siap dengan risiko yang sewaktu waktu tiba. Entah itu ancaman perpecahan yang menyata, atau satu orang menguras aset aset kebanggan usaha yang sudah disepakati. Ini adalah tim. Dan, apapun bisa terjadi. Bersiaplah, berstrategi, berkreasi, tetap rendah hati.

 

Memulai dari yang kecil. Karena membangun fondasi tak cukup dalam satu hari. Bandung Bondowoso adalah pengkhianat cerita klasik. Ia tokoh sangat hina. Membuat para wanita tersungkur, dan menerbitkan dendam para lelaki. Tak logis. Maka berangkatlah. Berkarya. Untuk orang lain.