Sungguh Beruntung Kita Dijajah Belanda dan Jepang: Mereka bukan Penjajah, tapi Sahabat (Refleksi Kemerdekaan)
Jepang dalam hitungan tahun saja juga telah menjadi teman
Rindunesia memiliki teman banyak
Portugis, Inggris, dan Prancis pernah menjadi teman
Tapi mereka singgah sebentar, tak membekas di hati insan Rindunesia
Banyak keturunan indo di Rindunesia
Mereka menjejali monitor televisi yang hanya berukuran beberapa inchi
Wajah manisnya menjadi pendorong kemajuan bangsa
Menawarkan obat pelipur lara akan penjajahan masa silam
Jepang negeri di ujung timur, memberikan kesan mendalam
Belanda sebagai bangsa pelaut juga ramah kepada Rindunesia
Mereka mengajak kita untuk berpikir, bekerja, dan mengajarkan sebuah risiko
Kehidupan memang berat, tapi tak harus dipikirkan berat, begitu ujar mereka
Banyak orang bilang, Jepang dan Belanda adalah penjajah
Dialirkan dari keturunan satu ke sesudahnya
Membuat harga mati jika dua bangsa itu adalah pencabut kedaulatan
Jepang dan Belanda adalah musuh abadi
Yang diwariskan ke anak cucu kita
Apakah dua bangsa itu tidak memberikan sebuah nilai bagi Rindunesia?
Apakah mereka hanya bisa menginjak kehormatan dan mengeruk kekayaan?
Selalu identikkah Belanda dengan bangsa biadab?
Lalu, peninggalan bangunan-bangunan indah, hukum yang dipuja anak bangsa
Tidakkah dari Belanda?
Jepang, tiadakah kesan manis darinya
Mesin-mesin pemacu apakah tidak berasal dari mereka?
Makanan siap saji, televisi, atau alat elektronika awet apakah tidak dari Jepang?
Tak ada gunanya kita berkeluh kesah
Sebutan Jepang dan Belanda adalah penjajah Rindunesia sudah tidak berlaku lagi
Politik kekuasaan sajalah yang menyebabkan kita memberikan gelar itu
Bangsa, penduduknya banyak yang cinta damai
Penguasa lah yang terus menanamkan kebencian kepada dua bangsa itu
Memaknai kemerdekaan, bahwa sungguh beruntung dijajah Belanda dan Jepang
Setidaknya mereka mengajari kita dengan tidak memberikan kemerdekaan
Kita memperjuangkan kebebasan itu, bukan mengemis lalu mendapat hadiah
Walaupun kemerdekaan sesungguhnya tak akan pernah diraih bangsa Rindunesia
Selama kita masih terjebak dalam kerangkan pemikiran buruk
Oleh kita sendiri
Bangsa Belanda dan Jepang adalah dua sahabat dekat
Adillah terhadap masyarakatnya
Rindunesia, janganlah menjadi bangsa pendendam
Post a Comment