Tolong Maharnya Jangan Mobil, Imajinasi saja ya? (Hanya itu yang kupunya)
Aku memutuskan menjadi orang yang menerima apa adanya dalam hidup ini. Tak besar kantung uangku, tak ada griya ramah buatmu, juga kita akan berjalan menyusuri aneka tempat dengan kaki. Itulah diriku. Aku hanya memiliki cita dan rasa. Dan bisakah itu menjadi mahar buatmu?
Jangan tertawakan terlebih dahulu. Aku pasti malu dan mungkin aku akan meringkuk di dalam kamar. Tapi ini jujur kukatakan kepadamu. Aku ingin menikahimu dengan imajinasiku. Kutawarkan cerita-cerita indah yang kubacakan menjelang tidurmu. Hingga kau terlelap dan melupakan mahar selain imajinasi. Bolehkah kumelakukannya di hadapan orangtuamu?
Tolong beri jawaban pelan. Aku sangat malu.
Terima kasih atas perhatianmu selama ini. Semoga kau tak terpaksa jika menerima harapanku. Dan aku tak menyesal jika kau menolakku. Hidup ini indah.
Post a Comment