Header Ads

Kuterima surat cinta dari surga

Kuterima surat cinta dari surga. Lekukan indah tulisan di atasnya menyemarakkan hatiku. Aku tatap perlahan mencoba menikmati setiap kata yang menjalin satu kalimat. Dan kutemukan isi di dalamnya, surga cinta yang dikirim malaikat penuh sayang.

            Sampul surat berwarna kuning. Keemasan bak sinar mentari yang menyengat kulitku. Aku selalu merindukan pijarannya, dan tak jarang menampiknya. Tapi kartu cinta yang kini kupegang menyirnakan semua perasaanku. Kesombongan dan keceriaan beraduk menjadi satu. Aku mendapat kalimat cinta dari surga. Mengajakku berbuat kebaikan. Untuk siapa?

           

Dhany yang baik,

          Semoga kau senang menerima kartu dariku, Malaikat Cinta. Aku mengirimkannya atas perintah Tuhan. Dia ingin kau membacanya di sela harimu yang sibuk. Tuhan pesan, jangan kau baca dengan terpaksa. Luangkanlah jiwamu agar kau mengerti kalimat indah di dalamnya. Makna hidup yang penuh cinta.

          Dhany yang baik, Tuhan ingin kau menjadi anak baik. Tidak nakal dan membantu kedua orangtuamu dengan sungguh-sungguh. Tuhan pesan jangan sia-siakan budi baik ayah dan bundamu. Mereka sangat baik kepadamu, jadi berbuatlah baik pula kepada mereka.

          Cukup sampai di sini ya, Dhany. Semoga kau membacanya dan temaram jiwamu hilang selepas kau meresapinya.

         

Salam bahagia.

Malaikat Cinta.

 

            Kalimat yang sangat membekas di sanubariku. Hari ini aku tersadar bersamaan kicau burung menyambut pagi. Aku harus menjalani hidup ini dan berharap mutiara cinta kudapatkan. Seiring perjalananku meraih kedewasaan. Dan kuyakin surat cinta dari surga ini menuntunku untuk lebih tegar menyikapi himpitan dunia. Yang sesak dan membutuhkan jiwa-jiwa tegar yang pantang mengeluh. Aku mempelajarinya berulang-ulang. Surat cinta, sampul dan kartu, kusatukan kembali. Kupeluk erat sembari meninggikan mimpi. Membayangkan ayah dan bunda yang bangga melihat anaknya berhasil di tanah rantau.

 

Tidak ada komentar