Fantasi, Misteri, dan Cinta
Misteri karena cinta, membunuh perasaan dengan fantasi yang berantakan. Manusia rela mematikan jiwa seseorang yang menyakitinya. Fantasi berkembang menjadi mimpi malam seram yang gelap dan dingin. Tiga titik kematian yang bersambung itu menjerat leher. Erat, bersimpul, membuat udara nyaris tak mampu masuk.
Adakah irisan di antara ketiga pilihan itu? Cinta berdiri sendiri, misteri menjadi kisah klasik yang menaikkan bulu roma, dan fantasi mengembarakan pikiran entah ke mana? Agar beberapa jiwa terselamatkan, tak saling membunuh hanya karena dendam. Supaya dunia ini menjadi terhenti perputarannya karena meneriakkan citanya. Istirahat sejenak dari aneka kekerasan yang biasa terjadi.
Fantasi, misteri, dan cinta. Tiga menjadi satu. Satu menjadi tiga.
Post a Comment