Header Ads

Sangat Erotis

Aku dan kekasihku duduk di tepi pantai. Memandang debur ombak yang menyengat telinga. Merencanakan hari yang kelak kami renda bersama. Angin yang menderu juga tak kalah memberikan masukan apa yang terbaik bagi kami. Pagi indah ini serasa menjadi milik kami, bukan orang lain.

            Sengat mentari belum terasa, ia belum menyapa kami. Merasa tak terganggu oleh sang Bagaskara, kami saling berpelukan berharap hati kami semakin menyatu. Menikmati alam yang serasa rugi bila dilepaskan begitu saja.

            Beberapa hari lagi kami menikah. Sepasang cincin telah menjadi penanda ikatan asrama kami. Namun serunya pagi ini tidak lantas membuat kami lepas dari norma. Biarlah kami menanti dan meluapkan semua gundah di hari itu. Hari pernikahan yang akan membuka diri kami. Menyuguhkan masing-masing hati kami dengan jernih. Jujur dan apa adanya.

            Burung-burung menyambut kami. Mereka melemparkan senyum hangat. Kicau mereka yang lembut meresap ke dalam jiwa dan menentramkan. Masa menjelang pernikahan ini membuat kami semakin akrab dan berjanji untuk terus memacu rasa saling memiliki. Semoga pernikahan ini abadi selamanya.

Tidak ada komentar