Header Ads

Kolibri (Harmonisasi Alam Bejat)

Burung Kolibri mengepak-ngepakkan sayapnya. Ritme-nya cepat namun tetap beraturan. Ke atas dan ke bawah seperti gelombang laut. Mendekati bunga matahari, dia melawan embus angin yang sedikit kencang. Bunga Matahari sedang tumbuh mekar di pekarangan. Kelopaknya kuning keemasan dengan biji-bijinya yang memikat mata. Burung Kolibri tertarik untuk menyesap sekadar satu isapan sari bunganya. Madu pencerah hidup.

            Paruh burung itu tidak lurus, tapi bengkok. Seperti seekor nyamuk yang gemar pula mengisap. Mencuri darah manusia. Namun burung kolibri bukanlah nyamuk. Dia lebih santun dari serangga itu. Madu yang ingin dia sesap tak hanya berguna baginya, tapi buat sang Bunga Matahari juga. Membantu proses penyerbukan bunga. Agar sang Bunga Matahari beranak pinak dengan baik. Menumbuhkan tunas baru untuk generasi selanjutnya.

            Warna kuning menyala sang bunga, hitam bercampur biru pada tubuh burung Kolibri, dan langit biru diselingi awan putih, seakan menjadi perpaduan yang harmonis. Alam yang bersahabat dengan penghuninya. Saling melengkapi dan tak saling meruntuhkan. Tanpa satu di antara mereka, keadaan akan muram dan sedih. Burung Kolibri kehausan karena tak lagi menyesap madu, Bunga Matahari layu tak berkembang, dan awan terus menyalak dengan gemuruhnya. Namun, pekarangan itu masih terjaga keutuhannya. Masih indah dan menyejukkan hati.

Tidak ada komentar