Kau membuatku merasa hidup lebih lama
Aku tak sanggup hidup seorang diri. Harus ada dirimu di sampingku. Membelai rambutku seolah mengusap kegelisahan di keningku. Matamu menyalurkan kedalaman arti jiwa kepadaku. Aku membalasnya dengan senyuman yang menyetujui. Kita berbincang sampai badan ini lunglai tak sanggup lagi menahan tawa. Melepaskan semua, semua yang ada dalam diri kita. Dan hanya kegembiraan yang kita dapatkan.
Selalu kubertanya seberapa besar arti diriku terhadapmu. Aku seakan tak memercayai apakah aku menjadi makna dalam hidupmu. Terkadang perasaan itu menggelayutiku hingga kuterseok. Memasuki lubang dalam tak berujung. Apakah ketakutanku ini berlebihan?
Kau tak pernah mengatakan sesuatu. Yang kautunjukkan hanyalah besarnya cintamu kepadaku. Sampai saat ini aku tak percaya mengapa engkau menaruh kepercayaan kepadaku. Aku orang hina yang tak memiliki apa-apa. Hanya gairah hidup yang kupunya. Tak lebih dari itu.
Beruntung aku memilikimu. Berbagi cerita sepanjang malam yang serasa tak pernah putus. Malam-malam terasa indah bersamamu. Siang berlalu begitu cepat hingga kau berada di depanku. Kuceritakan hari menyebalkanku, hari-hari indahku bersama rekan. Aku suguhkan kepadamu. Dan kau mendengarkan semua ceritaku. Aku merasa menjadi orang saat berada bersamamu.
Entah apa yang bisa kuberikan kepadamu. Sekuntum bunga terlalu biasa untuk insan istimewa layaknya dirimu. Nyanyian merdu juga tak mungkin membalas kebaikanmu selama ini. Semua terasa hambar terserap oleh cahaya muliamu. Aku takluk kepadamu. Aku rela menjadi hambamu agar hari-hariku tenang. Dan itu kudapatkan kala bersamamu. Cintaku menuju ujung masa. Cintaku di awal masa. Aku rela menjadi dirimu. Menyatu dan tak ingin kulepas darimu.
Cinta, aku memperlakukanmu secara berbeda.
Post a Comment