Andai Aku Pemimpin Dunia (Program 100 hari pertama: Hotspot Gratis)
Andai aku pemimpin dunia, aku ajak wargaku segera bertanam di lahan depan rumah. Menanam pohon kebajikan, tanaman yang merambatkan kemanusiaan, dan menaburkan benih saling memaafkan. Menikmati pagi indah dengan senyum yang mengembang.
Andai aku pemimpin dunia, kuajak mereka berdiskusi hal-hal yang menyenangkan. Dan mendengarkan tangisan mereka karena jenuh melewati tantangan hidup. Hingga kutemukan arti kehidupan dari mereka. Dari kesenangan dan kesedihan mereka. Berbagi kasih yang menyelimuti kesatuan hati seluruh negeri.
Andai diriku memimpin mereka yang lemah, aku berikan selimut cinta kepada mereka. Agar malam dingin tidak menusuk tulang mereka. Walaupun tetap kubiarkan mereka tidur di emperan toko pengusaha penting. Supaya mereka mencari sendiri jalan lepas dari kerangkeng masalah. Kuberikan jalan setapak untuk mereka jalani dan menuju jalan lebar.
Diriku tak akan mungkin menjadi pemimpin dunia. Masih banyak celah kekosongan hidup yang dimasuki prasangka. Memojokkanku di dalam sebuah ruangan yang bernama keculasan. Hingga kutak sanggup untuk menata diriku, apalagi mengatur orang lain. Tersiksa oleh sebuah ketidakadilan yang kuciptakan sendiri. Dan tak mungkin untuk kusalurkan kepada orang lain. Sangat mustahil, menimbulkan kekecewaan bagi orang lain. Untung aku bukan pemimpin mereka. Tuhan mengetahui kekuranganku, jadi tak memberikan kesempatan itu padaku. Maha Adil dan sesuai takaran yang kupunya. Sembah sujudku padaMu, Tuhan.
Kulepas mimpiku ... aku bukan pemimpin dunia.
Post a Comment