Aku Berharap Presiden Rindunesia 2009 Seekor Lumba-lumba
Pengabdian diri sang lumba-lumba adalah hati pemimpin negeri. Hanya membantu tanpa pernah berpikir apakah dia nanti mendapat balikan budi baiknya. Semua dipasrahkan hanya untuk memuji Tuhan. Penyemangat Hidup yang telah berbaik hati memberi kehidupan, dan ingin dibalas oleh sang pemimpin negeri.
Namun, posisi itu masih dipegang oleh sang hiu. Jejeran gigi tajamnya mengerikan. Menanduk-nanduk lambung kapal. Hingga bocor dan menenggelamkan seluruh nyawa di dalamnya. Mati, tenggelam, sebagian meronta menyelamatkan hidup masing-masing. Dimangsa oleh sang hiu, pemimpin itu sendiri. Daging manusia menjadi pertanda keburukan moral sang pemimpin. Dan warganya ikut menjadi tumbal atas ulahnya yang tak berpendirian.
Semburan paus menyelinap di tengah banjir darah di laut bebas. Mendengking, memekakkan telinga. Untung hiu berhasil diusir oleh sang paus. Lumba-lumba berada di sampingnya, menyelamatkan manusia yang tersisa. Membawa mereka ke pantai penyembuhan. Dengan jilatannya dan serudukan lembutnya. Paus dan lumba-lumba menyelamatkan manusia, manusia negeri Rindunesia yang sedang kacau.
Pemimpin itu tertidur dan berdendang karaoke. Mempromosikan album barunya yang tak menjadi bestseller. Presiden yang miskin pemikiran politik. Berhati hiu.
Baguskah album sang pemimpin itu? Apakah genre-nya, pop romantikkah?
BalasHapusMalass aku dengerin lagu dia mah!
BalasHapusSecara aji mumpung gitu
Apa ga sekalian ndaptar tu Rindunesia Idol!
Pasti nomor satu deh!
Ih gak objektif ntar...... Masa Pemimpin ikut Idol, udah pasti menang dong........ Para voters takut kena subversif, hehehe......
BalasHapusItu kamu tahu ...
BalasHapusaku sih usul juga ada Dewan Percakilan Rakyat Idol, Eksekutif Idol, dan Yudikatif Idol.
Heheheeeeee........ Kau juga harus ikut Penulis Idol...... Bersaing dengan Bang Keriting Awul-Awul dan Kang Brewok, penulis berbau cinta itu. Bah.
BalasHapusAlfaaaa ... minum susu n cuci kaki sana!
BalasHapusMama mau ngetik duluww ... Bikin surat cinta buat dua abang penulis paporitku!
Aaaaaaaaa......... *merengek*
BalasHapusAlfa juga mo ikutan nulis, Mak...... Mereka itu khan penulis paporitku juga...... Karena merekalah sense-ku terasah......
Waduk Asahan kalikkk
BalasHapusBukan, bukan. Batubara telah menjadi kabupaten tersendiri, memisahkan diri dari Asahan. Kelak terbukti pendapat salah seorang founding father bangsa ini bahwa bentuk negara yang tepat untuk kita bukanlah republik melainkan serikat. Ah apa ini?!!
BalasHapusSerikat, Kesatuan, atau apalah ... penting kita maju bersama!
BalasHapusThat's all .... hahahaha
Aku dah ga pernah ngikutin inpo daerah. Entah kenapa ya?
Tapi ada perasan tahu ingin balik n membangun desaku yang kucinta ...
Pujaan hatiku
Tapi entah ... aku semadi dulu di bawah pohon beringin
Kau telah menjadi antek Orde Lama, memuja beringin?
BalasHapusYa bagaimana lagi. Secara orde sekarang sudah sakaw. Mending kembali ke memori terdahulu dong
BalasHapusKenangan Masa Jaya........
BalasHapusKenangan Nasida Ria apa ya?
BalasHapus