Badut-badut Politik
Merekah hingga membuatku ingin memegangnya.
Aku mendekatinya dan memegang celana kedodorannya.
Aku memandang motif bulat-bulat besar.
Tinggiku tak lebih dari pusar badut itu.
Dia menundukkan kepalanya agar bisa menatapku.
“Siapa kamu, Gadis kecil?”
“Namaku Bella.”
“Nama yang sungguh indah.”
Badut itu pun jongkok hingga kepalaku sejajar dengan rambut kribonya yang berwarna hijau menyala.
Aku memegang wajahnya yang telah dihias dengan bedak tebal dan warna merah di bibir dan matanya.
Dia menjabat tanganku, aku merasakan aliran persahabatan. Dan aku membalas senyumnya.
“Namaku Johnson. Badut terkeren di sirkus ini.”
“Mama, ini Johnson. Sahabat baruku.”
Mama kemudian mengajakku berkeliling sirkus. Aku melambai-lambaikan tangan saat menjauhi badut sahabat baruku.
hubunganny sm politik? kok badut politik?
BalasHapusntar ada sambungannya ... ada jilid terbaru tentang badut2 politik. Emang Andrea Kirata aja yang bisa buat berjilid2 ... hahaha
BalasHapusDasar aku mah orang iri hehehehe