Monas: Sebuah Simbol Kejantanan
Aku berwisata ke monas.
Bangunannya tegak berdiri, mencuat ke cakrawala.
Puncaknya menyala-nyala.
Di bawahnya banyak rumput hijau, yang kadang menghitam kalau diinjak sepatu-sepatu kotor.
Yang mengherankan, di bawahnya juga (kenapa diulang-ulang pemilihan diksinya, dasar editor ga kreatif), banyak orang yang meminta berkah.
"Wahai tugu monas, aku di sini bersama pacar, berilah aku inspirasi untuk mendekatimu!"
Maksud looo ....
Spontan sing mbaurekso tugu monas berseloroh. Berseloroh itu sama dengan berselorok ga, ya?
"Ya itu, Mbah Monas. Aku pengin tegak berdiri membela bangsa dan negara!"
Makin ndak mudeng to, Mas ... Mas
"Kayak ndak tahu sih, Mbah Monas. Tegak berdiri, mencuat ke langit ..."
Oh aku tahu, si pemohon itu pengin kejantanan!
Ho ho ho ho .... Makin panas deh tulisan ini.
Seru seru ....
Ada-ada saja keinginan manusia, makin kacau dan tidak masuk akal.
Apakah kurang pengorbanan Mak Kerot selama ini? Bersedekah untuk memuaskan hasrat para lelaki?
Apakah kurang iklan-iklan di TV? Promosi yang gencar dengan pil-pil pahit pembangkit stamina?
Lah ini Tugu Monas disembah-sembah.
Mmmmm ....
Yang pasti bukan musyrik, terlalu jauh menilai.
Si pemohon hanya butuh keyakinan.
Mencuat tanpa batas ....
Monas, simbol kejantanan
Bangunannya tegak berdiri, mencuat ke cakrawala.
Puncaknya menyala-nyala.
Di bawahnya banyak rumput hijau, yang kadang menghitam kalau diinjak sepatu-sepatu kotor.
Yang mengherankan, di bawahnya juga (kenapa diulang-ulang pemilihan diksinya, dasar editor ga kreatif), banyak orang yang meminta berkah.
"Wahai tugu monas, aku di sini bersama pacar, berilah aku inspirasi untuk mendekatimu!"
Maksud looo ....
Spontan sing mbaurekso tugu monas berseloroh. Berseloroh itu sama dengan berselorok ga, ya?
"Ya itu, Mbah Monas. Aku pengin tegak berdiri membela bangsa dan negara!"
Makin ndak mudeng to, Mas ... Mas
"Kayak ndak tahu sih, Mbah Monas. Tegak berdiri, mencuat ke langit ..."
Oh aku tahu, si pemohon itu pengin kejantanan!
Ho ho ho ho .... Makin panas deh tulisan ini.
Seru seru ....
Ada-ada saja keinginan manusia, makin kacau dan tidak masuk akal.
Apakah kurang pengorbanan Mak Kerot selama ini? Bersedekah untuk memuaskan hasrat para lelaki?
Apakah kurang iklan-iklan di TV? Promosi yang gencar dengan pil-pil pahit pembangkit stamina?
Lah ini Tugu Monas disembah-sembah.
Mmmmm ....
Yang pasti bukan musyrik, terlalu jauh menilai.
Si pemohon hanya butuh keyakinan.
Mencuat tanpa batas ....
Monas, simbol kejantanan
BalasHapusGahar sih bentuknya, hehehe......
Gahar tuh apa ya?
BalasHapusPokoknya gahar tuh berasosiasi maskulin sekali dech,,,,,, Hehehe......
BalasHapusOh aku tahu, gahar itu kayak itu yaa ...
BalasHapusbentar kucek di kamus gaul
Gahar, cadas, tangguh, njantan, roso, lelananging jagat...... Kira-kira seperti itulah..... Entahlah, aku pun bingung menghadapi perbedaan istilah......
BalasHapusOke aku masukkan ke kamus gaul-ku!
BalasHapusOalah secara aku kutubuku wah malu benar ndak tahu istilah ini?!
Memang aku picik, jelek, kudisan, dan sering garuk2 pantat
Saya gak separah itu Mas.... Saya cuman gila bokep dan gemar membual.
BalasHapushahaha ... lagian siapa yang tersungging!
BalasHapusYa memang itulah aku!
Oh dasar muka mesum, gila bokep aja bangga.
Kirim dong bajakannya ke kosku!
Kutunggu dalam waktu 1 x 24 jam ga terkirim. Kusumpah kamu jadi kaya!
Bused, akhirnya ada juga yang mengakui!!!!!!
BalasHapusLoh bangsa kita butuh orang-orang jujur. Walau mental bobrok tidak masalah. Semoga aku menjadi orang yang baik deh. Amin
BalasHapusSaya yakin Mas Andy baik.
BalasHapusAmin.
huwaaa sejak kapan KAU tahu aku baik?!
BalasHapusBuktinya semalam aku nonton DVD bajakan. Olala, aku mengaku dosa dehhh ...
Memangnya siapa yang tidak nonton bajakan? Kalau ada yang murah untuk apa beli yang mahal. Itu bukan dosa, setidak-tidaknya menurut pembajak.
BalasHapusAku sekarang sudah menjadi penonton DVD bajakan lo ...
BalasHapusMaaf aku kurang setuju, Anggota Dewan.
Secara penghuni dewan bodoh semua, tidak bisa menghasilkan aturan penghasil DVD murah, ya terpaksaaa ... aku mencicipi hasil jarahan.
Hahaha selamat memasuki dunia gaib!
Kita sudah di dalam kok. Kita?!! Lu kaleeeee..........
BalasHapusAh sama-sama manusia gaib, dilarang mengolok pakai golok.
BalasHapusMari semarakkan dunia Rindunesia dengan bisnis gelap!
Yuk mari....
BalasHapusTerima kasih, Anda memang soulmate saya yang paling gegap gempita.
BalasHapusKalau aku bilang masuk jurang, mau ikut ga?
Secara sepasang itu harus kompak. Jangan tiru pasangan pesinden ama wakil pesinden. Mereka pisah ranjang! (Kayak artis sinetron saja)
Tergantung jurangnya seperti apa. Kalau jurang kenikmatan, saya sih yuk mari ajah.... Oh hebat, kini saya terdengar cabul.
BalasHapuscabul naon?
BalasHapustampang aja yang cabul
hati kan tidak
Sayangnya, baik tampang dan hati saya, keduanya cabul. Bah.
BalasHapusOh, ya sudah ... rehap saja ke Mak Kerot!
BalasHapusDijamin hebring
Wuaaaaaaahhh diurut sama nenek-nenek..... Alih-alih tambah gahar malahan menciut.... Bah
BalasHapusYa ndak papa
BalasHapuskan sekarang zamannya praktis
jadi kaya cukup disulap, jadi cakep dipermak saja
Pakai ketok magic
Kurang gahar? Kunjungi Mak Kerot dan rasakan sentuhan Mak Kerot!!! Hiyaaaaaa wakakakaaaa......
BalasHapusTahu alamatnya di mana ga?
BalasHapusCisolok, Sukabumi, Pelabuhan Ratu, bahkan di Medan...... Pilihlah Mak Kerot mana yang anda suka.....
BalasHapusWau bikin franchise yaaa?
BalasHapusPukulan telak buat dokter Rindunesia donggg hahhaha
Ya iyalah, masa ya iya Mak Kerot?!!! Dokter Rindunesia gak bisa bikin tambah gahar dan upgrade ukuran, malah Mak Kerot jagonya!!!
BalasHapus