Mayat-mayat Cinta (Bagian 8)
Himbauan pemuka kepercayaan di Rindunesia, "Tontonlah film Mayat-mayat Cinta!"
Menggelegak film itu dikerumuni massa. Menggelegak itu bahasa apa?! Seperti menenggak.
Sampai sebegitunya, sebegininya, apresiasi kita terhadap film. Harus dicekoki pemuka?
Aku kadang merindukan kalimat begini, "Hidup dan matimu tak harus dicekoki. Tapi pilihlah sesuai hatimu. Apapun itu; tontonan, bacaan, ucapan, dan segala hal!"
Jadi mengutip kata Bung Karno, atau Pak Harto ya? Atau Bung Harmoko?
"Kutitipkan bangsa ini kepadamu untuk kau isi."
Kita masih berjuang!
Menggelegak film itu dikerumuni massa. Menggelegak itu bahasa apa?! Seperti menenggak.
Sampai sebegitunya, sebegininya, apresiasi kita terhadap film. Harus dicekoki pemuka?
Aku kadang merindukan kalimat begini, "Hidup dan matimu tak harus dicekoki. Tapi pilihlah sesuai hatimu. Apapun itu; tontonan, bacaan, ucapan, dan segala hal!"
Jadi mengutip kata Bung Karno, atau Pak Harto ya? Atau Bung Harmoko?
"Kutitipkan bangsa ini kepadamu untuk kau isi."
Kita masih berjuang!
BalasHapusTau tu, sampai harus dihimbau-himbau segala..... Memangnya dengan menonton film tersebut kita akan bertambah relijius? Oh, sekarang tiket ke surga bisa ditebus semudah mendapatkan tiket film relijius rupanya. Tuhan pasti bangga melihat tingkah kita.
BalasHapusTau tu, sampai harus dihimbau-himbau segala..... Memangnya dengan menonton film tersebut kita akan bertambah relijius? Oh, sekarang tiket ke surga bisa ditebus semudah mendapatkan tiket film relijius rupanya. Tuhan pasti bangga melihat tingkah kita.
Ya setidaknya lebih baik daripada nonton sinetron. Betul tidak? Lagi cari suporter nih .... :)
BalasHapusAnti "Film Relijius Bertema Cinta Islami" dan anti sinetron beraroma India. Baik, tempatkan saya pada nomor urut pertama daftar oposan.
BalasHapusUrutan satu harus pakai pita dan kecrek ...
BalasHapusmau kau? hahaha
Bah, sekalian jadi maskot? Bused.
BalasHapusYa iyalah ... masak ya iya dong
BalasHapus(aku baru tahu istilah ini kemarin)
Tenang saja ... ada temanku kok
maksud looo?!
Secara.......
BalasHapusWahahah..... Alangkah rusaknya gramatikal bahasa negeriku......
ah kayaknya kita cocok jadi balon menteri nih
BalasHapusaku mentri pendidikan
dirimu jadi mentri perindustrian, industri pendidikan!
Mau ga?
Aku siapin pesta topeng monyet nih sebagai perayaannya.
Wah klop sekali!!!
BalasHapusIndustri pendidikan sangat menguntungkan, tau......
Dan untuk pesta perayaan itu, tolong suruh para monyet tersebut pakai lingerie berenda warna hitam, aku suka lingerie hitam.
Crot.
Bentar, lingerie teh naon nyak?
BalasHapusKamu jangan buka kartu di depan banyak orang!
Sebisa mungkin aib itu dipendam, jangan dibeberkan.
malu dong, "Apa kata Ceuk Romlah, pengusaha sukses itu!"
Ntar bisa-bisa kamu ikut dimasukkin jadi special enemy.
musuh kok spesial
martabak kaliiiikkk
Martabak berbungkus lingerie hitam, keren gak yach?
BalasHapussudah kubilang bah!
BalasHapusAku tak tahu lingerie hitam. Ngeyel!
Pakai bahasa kampungan kita aja
setidaknya kita bangga sebagai anak negeri.
Kita? Anggota dewan aja kaliiikkk ....
Bobo ahhhhhh takut kena hak interpelasi, hak 20 cm, dan hak maem yuuukkk
Bahasa kampungan kita gak mengenal lingerie, Mas..... Adanya paling-paling kwitang warna item..... Bahasa kampungan kita memang miskin kata-kata susah. Kita? Lu kaleeeeee......
BalasHapusOh kacamata too ...
BalasHapusngobrol duongggg
BTW, stw, mtp ... yang miskin kata tuh loveless! Miskin cinta, tapi gapapa ketutup ama nama romantis. Dimaafkan
Karena ga suka baca ya miskin kata.
Siapa bilang kita miskin? Lo aja kaliiii .... hahaha
Miskin harta, miskin rupa, miskin kata, miskin iman..... Entah siapa yang punya nyali untuk menerima saya sebagai suami....
BalasHapusada tuhh
BalasHapusaku aktivis buruh migran. Mau kukenalin ama sobat2 teraniayaku?
Dari berbagai macam suku lo ... Kamu ga usah milih suku ini dan itu. Bibit rasis jangan dipiara tahuuuuk
Tapi, aku gak suka sama yang item pekat apalagi yang gak kenal pisau silet untuk mencukur.... Ini bukan rasis, ini masalah selera tauuuuk....
BalasHapusbentar ... 'ga kenal pisau silet untuk mencukur'
BalasHapussejak kapan perempuan mencukur kumis, bulu ketek, jambang?
Mohon penjelasan! Hahaha
Ah pura-pura dalam perahu, kura-kura tidak tau....
BalasHapusOh my God! Aku baru sadar ... otakmu memang gatal!
BalasHapusSegatal tangan2 koruptor sahabat kita ...
Ah, kau memang cerdas, Mas Andy.
BalasHapus