Header Ads

MEMBURU sang EMAS OLIMPIADE






Lupakan sejenak deru persaingan Prabowo si Ksatria Berkuda dan Jokowi sang Raja Blusukan. Saatnya merehatkan pikiran dengan jalan jalan. Dan agenda wisata akhir minggu ini yang banyak libur terjepitnya adalah Kota Tasikmalaya. Tepatnya mengunjungi sahabat pena, bolehlah kita sebut Sobat Keyboard, yang punya nama Renny Aprilia Gunawan.

Saya selalu bilang sama Renny jika pertemuan kali kedua kami tidak mutlak mengunjunginya melainkan saya ingin memburu jejak kebesaran legenda bulutangkis Nusantara: Susi Susanti. Ia peraih emas Olimpiade pertama kita!

Mungkin ABG zaman sekarang tidak pernah merasai masa kejayaan Susi Susanti yang asli Tasikmalaya ini. Saat saya tumbuh, otak saya merekam jelas betapa seorang Susi Susanti, selain Yayuk Basuki atlet tenis andal, ialah pekerja keras dan seniman di bidang olahraga. Keuletan, kesabaran, mental juaranya, dan gaya bermainnya yang bak balerina, menjadikan Susi sosok yang patut jadi idola.

Ada hal menarik yang saya petik waktu Susi berjuang melumpuhkan lawan lawannya demi kejayaan bangsa. Saya belajar bertoleransi dari momen kala itu. Tiap kali Susi bermain dan mengaduk emosi penontonnya, saya dan seluruh pemirsa Tanah Air turut mendoakannya meski saya tahu Susi seorang Katholik yang selalu membuat tanda salib. Dalam pikiran kita hanya satu: Nusantaralah pemenangnya!

Nah, pagi tadi saya menyambangi GOR Susi Susanti yang Renny pernah janjikan membawa saya ke sini. Saya masuk dan memperhatikan jika anak anak Tasikmalaya bersemangat untuk membangkitkan kembali Masa Emas Susi Susanti. Meski saya tahu jika Susi sudah pindah ke Jakarta, rekam jejak Susi berhasil saya endus dan tancapkan ke memori. Bangga berada di sini!

Terima kasih, Teh Renny!

Tidak ada komentar