Header Ads

Bu Mudhirah Tokoh Sentral Laskar Mejikuhibiu

Mengapa semua teman yang kuanggap sebagai sahabat-sahabat terbaikku begitu cepat berpisah dariku? Mengapa pula bayangan keceriaan mereka terus terpatri dalam benakku? Lalu, mengapa mereka bisa meresap ke dalam aliran darahku dengan amat derasnya? Aku tak mampu menjabarkan semua itu.

            Aku masih ingat senyum mereka, derai tawa yang tak terputus dan menggelora hingga membangkitkan semangat hidupku, juga cemberut mereka yang membuatku harus berusaha mengulik pangkal kesalahanku. Aku rindu semua itu, masih berharap bercanda kembali seperti dahulu. Saat ini aku merasa sungguh kehilangan berbagai sosok sahabat yang pernah aku kenal.

            Sahabat, sebuah kata yang dulu aku pernah menampiknya dan tak akan ada orang yang dengan tulus menerima kita. Tak ada sosok di dunia ini yang bisa menjadi sahabatku. Aku merasa angkuh hingga menyamaratakan semua orang menjadi teman saja. Tapi aku salah dengan semua pemikiran itu, masih ada yang mau menjalin hubungan tanpa harap bernama sebuah persahabatan. Dan persahabatan seperti dulu yang ingin aku ulang.

            Mengapa hal manis selalu berakhir dengan cepat, sementara kesedihan dan keculasan bersemayam di dalam hati lama dan tak pernah hilang. Memusuhi orang yang seakan tak akan bisa termaafkan. Andai saja aku bisa menghapus semua kesalahanku dalam menilai orang, aku akan menyerahkan hati ini dan membaginya kepada seluruh sahabat yang pernah singgah di sanubariku. Tak kepada kekasih.

            Sahabat, dimanakah kini kau berada? Aku selalu memimpikanmu hingga membuatku terbangun dan mengira-ngira apakah kau berada di sampingku untuk menjaga tidurku. Aku rindu padamu, mengharapkan kita bisa berbagi kembali di suasana baru. Bercerita kenangan kita dan membanggakan kehidupan anyar kita. Atau apakah kau mau bersamaku menuju cermin ajaib dan kita kembali ke masa lalu. Mengurai kesalahan kita, menghapus kekurangan kita dengan sapu keindahan, menulis ulang takdir kita agar kita tetap bersama? Aku benar-benar rindu. Mungkinkah kita bertemu di lain kesempatan? Jangan tunggu kita bertemu di alam kita selanjutnya setelah di dunia. Ya Tuhan, panjangkanlah usia kami agar kami bisa bertemu kembali. Amin.

Tidak ada komentar