Header Ads

Pocong identikkah dengan Misteri? (Perenungan Dalam)

    Penderitaan pocong belum berakhir. Belum jelas siapa yang mengambil tali kafannya, sekarang dia dibingungkan dengan namanya yang telah tercemar. Para sutradara film telah menggunakan nama pocong untuk tujuan komersil. Tanpa izin dan tanpa sekadar basa-basi untuk meminta kerelaan. Pocong marah, dengan kafan yang awut-awutan.
    "Mau apa sutradara film misteri Rindunesia? Sudah jelas pocong adalah sebuah keindahan, dirusak dengan penimbulan image yang tidak keruan." Tata bahasa mas Pocong kacau sekali, menandakan dia sedang marah. Marah dan tak terkontrol emosinya.
    "Ada masalah apa, Bang Poc?" tanya Suzanne, ratu horor 60-an.
    "Mbak Suz, saya menyesal jadi pocong. Nama saya hancur. Padahal pocong itu bermaksud menunjukkan bahwa kita harus suci saat mati, hanya kafan yang kita bawa, itupun akan rusak oleh bakteri-bakteri tanah. La ini ... pocong diidentikan dengan misteri, membuat orang takut oleh kematian."
    "Saya rasa ini adalah sebuah bentuk ketakutan orang per orang menilai kematian. Ketakutan yang dibuat-buat."
    "Anda bisa berdiplomasi seperti itu. Nyatanya Anda mengeruk uang dengan berperan sebagai sundel bolong?"
    "Itu karena profesionalisme. Hanya itu alasan saya. Oke, daripada bertengkar, kita diskusi ke Majelis Perdukunan Rindunesia. MPUI"
    "Mereka hanya diam ...."

Tidak ada komentar