SEBLAK TASIK PENYOBEK USUS
Kejutan itu bernama seblak Tasik. Saya sudah menebak arti seblak mirip semplak bahasa Jawa yaitu ditabok. Atau sempak, celana dalam. Pun seblak akan menabok lidah, mulut, perut, dan perasaan. Kalau tak tahan, sempak basah oleh kedigdayaan pedasnya seblak.
Tak perlu lagi membahas detail bagaimana saya terjebak dalam terbakarnya lidah, usus, dan organ pencernaan saya akibat mengonsumsi seblak. Itu tidak bijaksana. Seperti saya bilang sebelumnya, kedewasaan memilih makananlah yang kita butuhkan sekarang.
Dalam pikiran saya, kenapa orang Tasik menggemari aneka makanan berbahan dasar aci alias tepung kanji? Sebutlah cilok, cireng, cimol, cibay, cilok goang, dan ci ci lainnya. Memang tak hanya Tasik sih. Namun karena saya sekarang saya berada di Tanah Siliwangi, saya anggap penikmat paling banyak ialah orang Tasik.
Kalau saya waktu kecil di Jawa memakai kanji untuk bikin lem layangan. Untuk makan sesuatu berkanji seperti ingin terbang ke angkasa biru. Awalnya saya rada susah menyantap makanan berkanji. Tetapi kini bisa sih. Asal tidak pedas!
Pertanyaan saya belum terjawab tentang kenapa orang Tasik suka makanan beraci? Tolong kalau kalian tahu jawabannya, segera kontak saya, ya. Hatur nuhun.
Post a Comment