LOTEK SURGA
Berkali kali mentor kuliner saya bilang kalau usaha jual makanan hanya soal konsep. Masakan yang standar namun jika cara kita menjualnya mewah akan membumbungkan pundi uang kita. Apalagi kalau kulinernya enak, murah, berikut kombinasi aksesoris yang menjulangkan strata masakannya.
Jogja ialah contoh paling mudah untuk kita menduplikasi usaha kuliner. Para pebisnis makanan berlomba lomba merebut minat pemburu kuliner yang notabene mahasiswa. Konsep saling beradu dan tak ayal Jogja sudah merupakan kawasan berdarah darah saking jenuhnya persaingannya. Siapa yang berkonsep ciamik akan memikat banyak orang yang berujung duit masuk kantong secara membabi buta.
Nah, saya menemukan konsep kuliner yang asyik menurut saya karena menunya favorit saya yaitu lotek. Sudah saya terangkan kalau lotek ialah makanan dari surga, kan? Tapi warung lotek yang terletak di Selokan Mataram, Gamping, saya beri apresiasi bagus dalam konsepnya.
Kalau penasaran ingin ke sana, saya akan memberi jalur rahasia menuju warung itu, ya. Japri saya!
Makan lotek di sini sekalian dapat bonus pemandangan selokan Mataram yaitu proyek jenius Sri Sultan Hamengku Buwono IX. Air cokelatnya yang mengalir dengan debit konstan dari hulu Merapi memanjakan mata untuk sekadar berimajinasi andai ada layanan wisata kapal macam Venesia. Lalu, panorama sesawahan yang hijau menyihir pikiran saya dengan efek menenangkannya. Dua hal ini yang menjadikan warung makan lotek ini spesial.
Rasa loteknya wah sekali. Saya menambahkan ayam goreng krispi yang cocok banget. Harga loteknya cuma 7.000. Murah bukan? Saat mengunyah sayuran dari lotek, saya seakan melupakan jika berada di Bumi melainkan di Surga.
Post a Comment