CAR FREE DAY
Sudah lama saya pengin meluapkan dendam pada Car Free Day. Lama sekali saya ingin mengatakan jika Car Free Day akal akalan kaum sekuler yang berniat busuk menjauhkan masyarakat dari agama. Car Free Day itu suatu tindakan massal yang mengerikan dan semustinya kita tinggalkan segera.
Berapa ribu anggota jamaah pengajian Minggu Pagi yang gundah memilih bertemu ustaz mereka atau sekadar gowes sepeda, jalan jalan menghirup udara segar, atau lari lari kecil sembari cuci mata? Minggu yang biasanya kita gunakan untuk menelaah makna ayat ayat Qur'an berubah dengan kita mengekor promosi besar besaran penggiat Car Free Day.
'Bumi sudah tua. Bencana alam terjadi di mana mana. Pemanasan global. Saatnya kita mengurangi naik mobil sumber polusi!'
Begitu sesumbar panitia CFD. Halooo, suara Anda terdengar kaya ringkikan keledai. Hari begini, masih promo pentingnya mengurangi asap karbon monoksida? Abad sudah melesat jauh mau menghindari betapa hebat dan digdayanya mesin mesin hasil Revolusi Industri? Mau kembali menunggang kuda dan tahinya berserakan di jalan beraspal pusat kota? Ini sebuah kemunduran pola berpikir kita. Orang moderen cukup duduk pegang setir dan kaki menginjak gas dan rem. Cukup itu!
Tak cuma orang Muslim, Kristiani juga terganggu aktivitas ibadat minggu di gereja mereka. Hanya karena Car Free Day. Konsentrasi pak pendeta dan jemaatnya buyar karena bujuk rayu penebar virus CFD kuat merusak. Bisa jadi, lima atau sepuluh tahun lagi gereja akan kosong melompong karena jemaatnya lebih memilih berganti penganut CFD. Ini berbahaya dan berpotensi menimbulkan keretakan hubungan antar umat beragama. Toleransi rusak oleh kegiatan CFD.
Hemat saya, hentikanlah CFD karena analisis saya mengatakan banyak mudaratnya ketimbang manfaat yang panitia katakan bikin warga sehat, wajah merona, senyum mengembang, dan silaturahim terjalin. Makan saja itu promo edan kalian, Panitia!
Post a Comment