MESTRE BOCA RICA ~Cintanya pada Sang Mestre Pastinha yang Buta~
Manoel Silva, Mestre Boca Rica, berguru pada Pastinha, Waldemar, dan Bimba. Ia berjuluk Boca Rica yang berarti ”mulut kaya” karena salah giginya emas.
Boca Rica anggota Council of Masters of the Associacao Brasileira de Capoeira Angola. Ia dikenal karena sikapnya yang ramah dan rendah hati.
Rica lahir di Maragogipe, kota cantik di Reconcavo tempat Sungai Paraguacu yang keren. Ia mengajar capoeira di Forte de Santo Antonio.
OBROLAN dengan BOCA RICA
» Bagaimana Anda memulai Capoeira?
~ Saya mulai capoeira waktu masih muda; lupa tepatnya kapan, karena saat itu kita main capoeira sangat menyenangkan. Sekarang capoeira bisnis dan banyak orang pengin mencetak uang. Waktu lampau, orang orang main di hari Minggu dan liburan di roda Mestre Waldemar. Saya murid Mestre Pastinha, tapi saya pergi ke roda di Jalan Pero Vaz dan tempat tempat lain. Saya tetap main capoeira, main instrumen, menyanyi, dan mengajar. Saya sekarang 70 tahun.
» Anda bangga menjadi murid Mestre Pastinha?
~Tentu, saya sangat bangga. Suatu saat, setelah mata mestre tak bisa melihat, saya mengajak murid murid membuat roda di akademi Mestre Pastinha di Pelourinho. Saya bertanya padanya apakah suka roda-nya. Dia berkata itu sangat baik. Saya berdiri jauh darinya dan bertanya apa dia bisa melihat saya. Dia menjawab bisa merasai bayangan saya. Lalu, dia bermain capoeira lewat sentuhan.
Saya berucap padanya: 'Mestre, kemanapun Anda pergi, Anda bisa yakin kalau nama Anda terkenal.'
Saya juga menikmati jadi murid Mestre Waldemar. Saya belajar ritme berimbau dari dia. Saya penasaran, dan di manapun ada mestre bagus, saya buru dia untuk minta diajari sesuatu. Inilah mengapa, syukur pada Tuhan, saya telah mengunjungi hampir negara negara di dunia, yang berbeda dari mestre kebanyakan di Bahia.
» Apa filosofi Mestre Pastinha waktu itu?
~ Mestre Pastinha seorang filsuf. Dia seorang teman. Baginya, semua orang capoeirista. Ketika seseorang show up, dia akan berkata, 'Kau juga capoeirista. Kalau kau suka capoeira, kau capoeirista.'
Dia bapak kedua saya. Kami punya hubungan persahabatan yang kuat. Saya punya akar sepakbola Bahia, dan dia Ypiranga. Suatu kali saya menang lawan dia. Dia sangat populer dan sangat sederhana. Dia teman terbaik yang saya punyai. Dia orang tersistematik: dia mengajari saya ritme, nama nama ritme yang sering dimainkan, saya belajar banyak tentang semua ini.
» Apakah Anda ingat nama nama rutme yang Pastinha ajarkan?
~ tidak. Dia berkata pada saya ada tujuh ritme capoeira. Dia menerangkan ini ritme improvisasi. Di capoeira sendiri ada tujuh ritme.
» Apakah Anda pikir orang asing, di luar Brazil, sangat menyukai capoeira?
~ Mereka mengatakan itu. Mereka berkata pada saya: Anda harus datang lagi ke sini.
» Di mana akademi Anda?
~ largo do Tanque. Banyak mestre ke sana; Mestre Burguês, Mestre Amém. Orang orang tahu akademi saya. Saya melakukan jalan jalan di banyak tempat, jadi ketika saya balik saya punya profesor yang mengajar kelas. Saya telah meluluskan murid di Perancis, Argentina, Amerika Serikat. Seluruh dunia tahu saya. Saya pedagang kecil, sopir, tapi dengannya saya bisa bercapoeira dalam hidup saya. Saya sudah berkunjung ke dua puluh negara.
Boca Rica anggota Council of Masters of the Associacao Brasileira de Capoeira Angola. Ia dikenal karena sikapnya yang ramah dan rendah hati.
Rica lahir di Maragogipe, kota cantik di Reconcavo tempat Sungai Paraguacu yang keren. Ia mengajar capoeira di Forte de Santo Antonio.
OBROLAN dengan BOCA RICA
» Bagaimana Anda memulai Capoeira?
~ Saya mulai capoeira waktu masih muda; lupa tepatnya kapan, karena saat itu kita main capoeira sangat menyenangkan. Sekarang capoeira bisnis dan banyak orang pengin mencetak uang. Waktu lampau, orang orang main di hari Minggu dan liburan di roda Mestre Waldemar. Saya murid Mestre Pastinha, tapi saya pergi ke roda di Jalan Pero Vaz dan tempat tempat lain. Saya tetap main capoeira, main instrumen, menyanyi, dan mengajar. Saya sekarang 70 tahun.
» Anda bangga menjadi murid Mestre Pastinha?
~Tentu, saya sangat bangga. Suatu saat, setelah mata mestre tak bisa melihat, saya mengajak murid murid membuat roda di akademi Mestre Pastinha di Pelourinho. Saya bertanya padanya apakah suka roda-nya. Dia berkata itu sangat baik. Saya berdiri jauh darinya dan bertanya apa dia bisa melihat saya. Dia menjawab bisa merasai bayangan saya. Lalu, dia bermain capoeira lewat sentuhan.
Saya berucap padanya: 'Mestre, kemanapun Anda pergi, Anda bisa yakin kalau nama Anda terkenal.'
Saya juga menikmati jadi murid Mestre Waldemar. Saya belajar ritme berimbau dari dia. Saya penasaran, dan di manapun ada mestre bagus, saya buru dia untuk minta diajari sesuatu. Inilah mengapa, syukur pada Tuhan, saya telah mengunjungi hampir negara negara di dunia, yang berbeda dari mestre kebanyakan di Bahia.
» Apa filosofi Mestre Pastinha waktu itu?
~ Mestre Pastinha seorang filsuf. Dia seorang teman. Baginya, semua orang capoeirista. Ketika seseorang show up, dia akan berkata, 'Kau juga capoeirista. Kalau kau suka capoeira, kau capoeirista.'
Dia bapak kedua saya. Kami punya hubungan persahabatan yang kuat. Saya punya akar sepakbola Bahia, dan dia Ypiranga. Suatu kali saya menang lawan dia. Dia sangat populer dan sangat sederhana. Dia teman terbaik yang saya punyai. Dia orang tersistematik: dia mengajari saya ritme, nama nama ritme yang sering dimainkan, saya belajar banyak tentang semua ini.
» Apakah Anda ingat nama nama rutme yang Pastinha ajarkan?
~ tidak. Dia berkata pada saya ada tujuh ritme capoeira. Dia menerangkan ini ritme improvisasi. Di capoeira sendiri ada tujuh ritme.
» Apakah Anda pikir orang asing, di luar Brazil, sangat menyukai capoeira?
~ Mereka mengatakan itu. Mereka berkata pada saya: Anda harus datang lagi ke sini.
» Di mana akademi Anda?
~ largo do Tanque. Banyak mestre ke sana; Mestre Burguês, Mestre Amém. Orang orang tahu akademi saya. Saya melakukan jalan jalan di banyak tempat, jadi ketika saya balik saya punya profesor yang mengajar kelas. Saya telah meluluskan murid di Perancis, Argentina, Amerika Serikat. Seluruh dunia tahu saya. Saya pedagang kecil, sopir, tapi dengannya saya bisa bercapoeira dalam hidup saya. Saya sudah berkunjung ke dua puluh negara.
Post a Comment