Gadis Bisu Berpedal Mawar
Gadis bisu mengayuh sepeda pinjaman tetangganya. Matanya menatap lurus lurus, sesekali menoleh ke kanan dan kiri hamparan sawah yang hijau, atau mendongak memeriksa apakah hujan segera turun atau seekor burung menukik bermaksud menyerang dirinya. Si gadis bisu menggumam lewat versinya yang para pembicara ulung tak mampu tahu maksudnya.
Jalan yang ia lalui berlubang, berisi air sisa hujan semalam, dan kerikil kerikil berserakan di sana sini. Satu katak melompat saat si gadis bisu hampir saja memenyet tubuhnya. Ia menguak keras, melepaskan pisuhannya, dan cepat cepat kembali ke sarangnya yang entah di got atau mana.
'Du, du, du, da, da, da, da ....' si gadis bisu meneruskan nyanyiannya. Ia memajukan bibirnya belajar bersiul namun tak ada suara indah yang terbentuk.
Ada yang unik dengan gadis bisu itu. Ia tak mampu berbicara sudah keistimewaan tersendiri yang tidak layak lagi diobrolkan, namun ada yang sangat menarik. Apakah itu? Ya, pedal sepedanya ialah sekuntum mawar. Tangkainya yang berduri penghubung pedal dengan rantai. Kaki si gadis bisu menapak kuntum mawar yang berwarna merah menyala. Anehnya, kuntum mawar itu tak hancur oleh kayuhan kaki si gadis bisu yang tampak bersemangat dan kuat.
Apa yang menyebabkan semua itu? Hai, Matahari di atas sana, apakah kau tahu kenapa itu bisa terjadi? Katakan sekarang padaku karena aku butuh jawaban. Secepatnya. Itupun jika kau tak tersinggung oleh suruhanku.
_____
Sumber gambar: healthybeingllc.com
Post a Comment