Dental Nite (2011): Ultah FKG UGM dan Konser yang Awut awutan
Rating: | |
Category: | Music |
Genre: | Jazz |
Artist: | Maliq n D'Essensials |
Yogya diguyur hujan. Padahal FKG UGM tengah punya hajat besar: Ultah. Jika ibarat supitan atau mantenan, tak ayal panitia dan pawang hujan akan mati matian menolak hujan atau sekadar menggesernya ke lain tempat. Untung saja tempat yang dipilih adalah Jogja Expo Center. Jadi tak perlu basah basahan menerima tamu undangan.
Agaknya, FKG UGM ingin tetap bereputasi sebagai fakultas elit. Buktinya, dari tahun ke tahun biaya kuliah di fakultas tersebut sangat mahal. Seperti bendera merah putih yang terus dikerek oleh Paskibraka. Selain itu, ultah tahun 2011 mereka mengusung musik yang dianggap diatas rata-rata. Menampilkan Maliq n D’Essentials didampingi oleh Soulvibe dan grup band dan paduan suara FKG. Lengkap, FKG sudah bercap sebagai kampus elit. Tidak mungkin bergoyang musik dangdut bukan?
Acara dimulai telat. Lewat janji jam 19.00, kursi eksektutif masih melompong. Penonton yang berada di belakang bin berdiri sudah kesetanan ingin melompat. Tapi sial, ada satpam berwajah buldog di depan pagar. Akhirnya banyak yang mengurungkan niat menjadi penjahat konser. Paduan suara seakan menjadi pembuka yang dingin. Dilanjutkan grup nyanyi macam Warna semakin menjadi jadi, bikin ngantuk sebelum perang Baratayudha disulut. Band Yogya yang ke-English englishan juga menambah kemerosotan nasionalisme generasi muda. Soulvibe, alamak bikin mata pedas, secara nantinya bisa disamakan jenis musiknya dengan Maliq.
Dan, sang pemain utama Maliq manggung. Lampu panggung tidak berlaku dengan semestinya, seperti klinik dukun yang gelap sekali. Aroma magis poster di belakang bertulis ‘Dental Nite’ menambah kesan mengerikan. Bagaimana dengan tata suara? Mendem, tidak mendukung penampilan Maliq yang empot empotan bernyanyi. Dari belakang tidak terdengar dengan jelas.
Apa yang lucu dari ultah FKG UGM?
Dengan jenis musik yang bergoyang ria a la Maliq n D’Essensials, agaknya dengan format duduk manis tidak cocok. Penonton strata depan terlalu kaku, tidak lepas, dan malu malu kucing. Tapi inilah Yogyakarta.
Secara umum, Dental Nite masih butuh perbaikan di sana sini.
Nilai yang diberikan adalah 5 bintang dari 10.
Post a Comment