Fesyen di Gerbong Kereta Ekonomi (Seri Pelancong Gendong)
Aku bukan pengikut mode. Tetapi selalu bemimpi tentang mode. Kalung kelap kelip kusandang di leher, topi koboi mengilat, boot cakap diinjak, juga telepon dering megapoliponik. Fesyen kutolak, tapi terus saja kugayuh. Antara, di bibir jurang.
Tanganku bertato. Tak permanen memang. Oleh-oleh dari Bali. Tempat kuluapkan aneka rasa hidup. Penat, penat, Nyai! Kuhamparkan di sekumpuan anjing burik tak bertuan. Giwang emas ini sebagai persembahanku kepada alam--bahwa aku adalah Pencandu Kemewahan yang gontai.
Jilbab berevolusi. Tak cadar, tapi fesyen. Hiasan bunga, manik-manik, dan lipatan-lipatan aduhai. Berharap mendapat belas kasih sayang Tuhan. Dengan cemerlang busana.
Kumbang, sepeda kumbang menyusur kuno yang telah bergeser. Modernitas.
Tanganku bertato. Tak permanen memang. Oleh-oleh dari Bali. Tempat kuluapkan aneka rasa hidup. Penat, penat, Nyai! Kuhamparkan di sekumpuan anjing burik tak bertuan. Giwang emas ini sebagai persembahanku kepada alam--bahwa aku adalah Pencandu Kemewahan yang gontai.
Jilbab berevolusi. Tak cadar, tapi fesyen. Hiasan bunga, manik-manik, dan lipatan-lipatan aduhai. Berharap mendapat belas kasih sayang Tuhan. Dengan cemerlang busana.
Kumbang, sepeda kumbang menyusur kuno yang telah bergeser. Modernitas.
entuk ngendi kata pelancong gendonge?..lucu...:D
BalasHapusAh!!! Mari, kita berbusana!!! Kita gegar budaya!!!
BalasHapusah sial, komentar mbak Kathit ko ga sengaja keapus ... maaf
BalasHapusgegar dompet kaliiiiii
BalasHapusKomen yang keapus bisa dibalikin kok.
Caranya: buka baju-buka celana, nungging, muter-muter sambil jeritkan nama penulis idolamu. Bah, idola?!!! Kau pikir penulis itu artis karbitan?!!! Gak sopan!
ALPHA JOROKKK
BalasHapustak jewerrr kowe
BalasHapusAh, mengapa demikian??? Kupikir orang modern suka yang aneh-aneh, yang eksotis-eksotis.
tapi masalahnya, budaya kita beza. Jadi ga boleh pating nglewer.
BalasHapusgimana caranya ya, bicara gitu tapi eksotis?
BalasHapusBahasamu udah eksotis* kok..........
*aneh
ah biarin
BalasHapusaneh kan di mata dosen bahasa
di mata para gundik raja, aku dah termasuk top kok.
Pede aja lagi
Wakakaaaaa.......... Mulai belajar koleksi selir, ternyata.... Awas dengkulmu kopong loh >:p
BalasHapusApa guna param kocok?
BalasHapusibu-ibu saja suka arisan
BalasHapusAh! Ibu-ibu pejabat itu doyan menenggak param?!!! Tak adakah minuman lain yang lebih sehat!!!
tak semua ibu-ibu pejabat mabuk dengan cara seperti itu.
BalasHapusAku takut ntar kita kena sumpah mereka hihihi
BalasHapusAh, sumpah orang culas tak makbul, kupikir....
Kamu sudah menganiaya mereka.
BalasHapusDoa orang terzalimi lebih enak dibandingkan pemain orkes Keroncong yang sudah diujung kematian.
Oh, alangkah diskriminatif Panglima Perang Jihad hati dan nurani yang tak kunjung menepi. Kali penuh tai.
BalasHapusKau juga telah menzalimi Kang Brewok dan Bang Kriting Awul-Awul via tulisan sarumu.
Ah biasa
BalasHapusorang iri kan kerjaannya gini
BalasHapusKuhargai kejujuranmu, Teman.
Makasih.Memang,aq layak dapat award.Sponsorna,panci alumunium bikinan pak Darso
BalasHapus