Keluarga Gila
Keluarga gila. Ayah ibu dan anak sama saja. Temperamen, suka ngamuk, dan emosian suka banting banting perabotan. Setiap hari, isinya umpatan. Teriakan, tangisan, silih berganti. Kalau tidak si ibu histeris karena tak dibelikan barang model terbaru, sang anak lari lari keliling kampung seperti orang depresi. Sang ayah tak mampu mengendalikan istri dan anaknya. Ia ikut ikutan kalap.
Pak RT tak mampu mendamaikan. Kyai dan dukun bersaing hebat mengusir setan dari rumah si Keluarga Gila. Gagal total mereparasinya. Tetangga tetangga tak mau ambil pusing, karena sudah jenuh.
'Suruh cerai aja deh mereka!' ucap satu warga.
'Makin runyam dong nanti.' tawar yang lain.
Satu lelaki paruh baya berkata, 'Kita pasung tiga tiganya.'
'Kita nanti juga yang harus ngurus. Kasih makan lah. Buang tahi mereka kalau beol.' Ibu RT menjawab.
'Terus bagaimana?' yang lain berkomentar.
'Kita panggil polisi.' lain lagi beride.
'Ah polisi dipercaya.' entah siapa ini yang berpendapat.
Pusing. Belum ada solusi. Dibiarkan dahulu. Menunggu situasi.
Meribut di www.andhysmarty.multiply.com
Pak RT tak mampu mendamaikan. Kyai dan dukun bersaing hebat mengusir setan dari rumah si Keluarga Gila. Gagal total mereparasinya. Tetangga tetangga tak mau ambil pusing, karena sudah jenuh.
'Suruh cerai aja deh mereka!' ucap satu warga.
'Makin runyam dong nanti.' tawar yang lain.
Satu lelaki paruh baya berkata, 'Kita pasung tiga tiganya.'
'Kita nanti juga yang harus ngurus. Kasih makan lah. Buang tahi mereka kalau beol.' Ibu RT menjawab.
'Terus bagaimana?' yang lain berkomentar.
'Kita panggil polisi.' lain lagi beride.
'Ah polisi dipercaya.' entah siapa ini yang berpendapat.
Pusing. Belum ada solusi. Dibiarkan dahulu. Menunggu situasi.
Meribut di www.andhysmarty.multiply.com
Post a Comment