Pacar Minta Putus karena Merapi dan Maridjan.
Saya putus dari pacar. Gara gara sepele. Merapi. Memang, sontoloyo itu gunung. Marah saya dengan dia. Padahal saya paham: mengumpat ciptaan Tuhan, tidak diperkenankan. Tapi masa bodoh. Cinta saya raib. Ya, Gunung Merapi itu.
Alkisah begini. Kami berdua makan malam. Di tempat kesukaan kami. Warung murah. Ia makan bandeng, tanpa nasi. Katanya diet. Padahal saya suka dia gemuk. Tapi saya pendam saja. Tak mungkin saya ungkapkan. Bisa diputus di tempat. Nah, saya makan telur plus nasi. Irit. Jatah malam ini saya yang bayar. Diusahakan seminimal mungkin dompet berkaok. Manusia hemat adalah cita cita saya sedari kecil. Pacaran paket minimalis.
Makan tinggal separuh. Si Adik cemberut. Saya hibur. Dengan cerita kibul.
'Mbah Maridjan nyembah setan waktu Merapi meletus.'
Dia membanting garpu dan sendok.
Saya hanya membanyol. Tak lebih. Bukan melecehkan. Ingin menghibur.
'Ada apa Yang?'
Melengos dia.
'Ya sudah, kita pulang yuk.' Masih sabar kan saya?
Di tengah jalan menuju rumah Adik, ia minta putus.
Tidak jelas. Saya melongo. Apa gara gara Merapi? Atau ucapan saya tadi? Hingga ia naik pitam.
Saya mengiyakan. Putus.
Alkisah begini. Kami berdua makan malam. Di tempat kesukaan kami. Warung murah. Ia makan bandeng, tanpa nasi. Katanya diet. Padahal saya suka dia gemuk. Tapi saya pendam saja. Tak mungkin saya ungkapkan. Bisa diputus di tempat. Nah, saya makan telur plus nasi. Irit. Jatah malam ini saya yang bayar. Diusahakan seminimal mungkin dompet berkaok. Manusia hemat adalah cita cita saya sedari kecil. Pacaran paket minimalis.
Makan tinggal separuh. Si Adik cemberut. Saya hibur. Dengan cerita kibul.
'Mbah Maridjan nyembah setan waktu Merapi meletus.'
Dia membanting garpu dan sendok.
Saya hanya membanyol. Tak lebih. Bukan melecehkan. Ingin menghibur.
'Ada apa Yang?'
Melengos dia.
'Ya sudah, kita pulang yuk.' Masih sabar kan saya?
Di tengah jalan menuju rumah Adik, ia minta putus.
Tidak jelas. Saya melongo. Apa gara gara Merapi? Atau ucapan saya tadi? Hingga ia naik pitam.
Saya mengiyakan. Putus.
huee.. ada yang lain kali alesannya. :p
BalasHapusSaya masih berdendang lagu si Ida Laila. Ratapan dalam Kubur.
BalasHapussi Doi masih ndak bisa dihubungi. Hape mati. Atau saya pukul kentongan saja ya, biar doski turun gunung.
hehehe..., rada dkit keterlaluan guyonnya... ^^
BalasHapusHalo dia dah ngajak balik. Alhmdulillah.
BalasHapusTernyata dia minta pisang.
Lupa kalau dia suka dan ga pernah mau bilang.
He5
hahahahaha... konyol banget mas! pacarnya lucu. :p saya juga pisang. untung org2 udah sangat tau saya suka pisang. haha
BalasHapusDapat salam dari si Adik wahai Mbak Urohpatrick dan Mbak Binarlangitbiru.
BalasHapusKata dia, sesama penyuka buah pisang jangan saling tendang.
Mau bikin grup goyang?
Ayo Mang.
hahaha.. salam kenal mbaj adek dan mas andhysmarty. :)
BalasHapusayoayo bikin group pecinta pisang! :p
Ayo!
BalasHapusSapa takut hehe
Ga usah ada acara audisi audisian a la Indonesia Mencari Barat. Syarat masuk geng: Tak berbulu lebat dan berbuntut. Itu saja. Hehe.
hahahaa... boleh2. berarti saya udah lulus lah yaaa.. :p
BalasHapusBelum.
BalasHapusApakah gigi Anda bertaring?
Itu misteri besar bagi kita hahaha
mau bikin grup pecinta pisang ato pecinta twilight?? =.=' ^^v
BalasHapusGrup Drakula Keliling Penjaja Pisang Susu n Ambon. Di telinga asyik kayanya. He5
BalasHapus