Membidik Target Bisnis: Mamaku, Tutor ku, Sementara saja
Kuharap mama hanya memberi sinyal. Tak perlu menuntunku. Yakinlah aku mampu berwiraswasta, Ma. Kuhanya ingin kau menahan lajuku yang sering memutar. Berbalik arah, dan memukul diriku. Akibat perhitungan wirausahaku yang teramat berani. Kukenal ternyata aku petarung berangasan. Begitukah pula menurutmu, Ma?
Kuangkat dirimu pelatihku. Tapi tak akan pernah kuucapkan. Biar tak ada jarak. Biar aku berkembang. Tanpa harus, alangkah mandiri berat Ma. Tapi kuberusaha.
Ma, besok tolong diam dahulu. Masih belum tutup anggaran minyak tanah.
Kuangkat dirimu pelatihku. Tapi tak akan pernah kuucapkan. Biar tak ada jarak. Biar aku berkembang. Tanpa harus, alangkah mandiri berat Ma. Tapi kuberusaha.
Ma, besok tolong diam dahulu. Masih belum tutup anggaran minyak tanah.
Post a Comment