Doa tanpa Harus Bertatap Muka bagi Gaza
Karim ya Karim memanggul senjata
Usang berkarat dengan pelatuk yang terpuntir
Kasim ya Kasim memakai surban berwarna emas
Menjual minyak bercanting satu literan
Najim ya Najim menuntut ilmu di ujung negeri
Menegur para pemimpin bangsa dalam secarik kertas
Pengungsi di balik tenda bocor di kanan dan tengah
Menyingkirkan rantang nasi biar tak basah
Putri Gaza berlenggok berpayung kelabu
Menolak hujan bom muntah dari pesawat musuh
Ibu dan anak menjerit sekencang sekuat mengeluarkan kerikil dalam air seni
Habis tenaga menyerahkan tubuh untuk disiksa
Oleh para pembunuh berhasrat karena jahat politik
Perang kalian memperebutkan tanah suci
Kami juga berjihad melawan ketakadilan di negeri sendiri
Saling berdoa tanpa harus bertatap muka
Semoga kita bertemu di Surga
Usang berkarat dengan pelatuk yang terpuntir
Kasim ya Kasim memakai surban berwarna emas
Menjual minyak bercanting satu literan
Najim ya Najim menuntut ilmu di ujung negeri
Menegur para pemimpin bangsa dalam secarik kertas
Pengungsi di balik tenda bocor di kanan dan tengah
Menyingkirkan rantang nasi biar tak basah
Putri Gaza berlenggok berpayung kelabu
Menolak hujan bom muntah dari pesawat musuh
Ibu dan anak menjerit sekencang sekuat mengeluarkan kerikil dalam air seni
Habis tenaga menyerahkan tubuh untuk disiksa
Oleh para pembunuh berhasrat karena jahat politik
Perang kalian memperebutkan tanah suci
Kami juga berjihad melawan ketakadilan di negeri sendiri
Saling berdoa tanpa harus bertatap muka
Semoga kita bertemu di Surga
BalasHapusKau kan ada turunan dukun, Ndhy.... Sono, mantrai rudal Israel biar mbalik ke negerinya sendiri....
Yang asli, aku keturunan Empu Gandring.
BalasHapusRudal rudal itu aku jadikan hiasan di menu mie ayam di restoranku.
BalasHapusMie ayam berbumbu mesiu? Pedas mana sama oseng mercon ala Jogja?
sama saja. tak ada beda sedikitpun.
BalasHapuskalau ada, itu namanya rica rica.
BalasHapusAku kok ya sudah jarang merasakan sambal yang benar-benar pedas.... Masa iya lidahku sudah bebal?
Lidahmu layak jadi penghias soto.
BalasHapus
BalasHapusHus, beracun itu, jeeeee....
Paru parumu yang mengandung toxic
BalasHapus
BalasHapusLha, namanya ngudut. Kalau nginang, mesti gigiku yang beracun.
Nginang tidak beracun kale. Tapi membuat ngeri yg ngeliat aja.
BalasHapusAku pernah coba. Enak. Tapi aku ga kuat kalo pake tembakau. Mabok.
BalasHapusAjarin, Ndhy. Aku nginang pake gule daun singkong saja :p
Suruh Simanjuntak ajari kau. Bilang jangan jago hukum doang. Yang laen jgn dilupakan.Ok
BalasHapus
BalasHapusAh, itu-itu lagi. Sudah dibilang aku trauma. Kau sih enak, jauh. Lha aku, tiap hari ngangkot, supirnya dia. Kalo aku disasarkan, trus dibuang di luar kota, gimana???
Sejak kapan dia narik angkot? Dah bangkrut jd pengacra apo?
BalasHapus
BalasHapusKau ngomongin Simanjuntak yang mana?
C simanjuntak. Pengarang lagu.
BalasHapus