Header Ads

Gadis dalam Duka, Pemuda Berpesta Pora

Gadis dalam duka. Tak ada pemuda yang menghampiri. Wajahnya menunduk menatap rerumputan. Bulan dia acuhkan. Angin tak dia pedulikan. Hanya hatinya yang dia perhatikan karena luka. Yang disayatkan oleh pemuda dambaan hati namun kecut jiwa. Gadis setengah asa dalam hiasan dunia.

            Pemuda liar berbaju hitam. Melepas senyum kepada insan yang berjalan. Melemparkan keceriaan dan berharap belaian. Dia terus menawarkan keindahan di malam dingin. Melucuti keangkuhan dalam balutan kenikmatan. Berharap sedikit tawaran yang melegakan. Lelaki pencari jiwa yang terjebak dalam kemunafikan.

            Gadis dalam duka terus berjalan. Di taman asri penuh bunga malam. Hijau, merah, dan kuning. Dia berpikir keras mengapa sampai hati idamannya mencederai janji. Memutuskan tali percintaan yang telah lama dibina. Salah apakah dirinya? Tak mampu hatinya menjawab, ia mengerut pelan dan tak berdenyut. Jiwa gadis itu melayang mencari-cari seorang yang sudi menyapanya.

            Pemuda tampan lelah menawarkan senyum. Tak ada seorang pun yang melemparkan koin penawar dahaganya. Tak pula wanita yang menyambut cinta sekilasnya. Dia menunduk lesu dan mengambil kantung penerima uang. Menyusuri jalanan kota yang tak bersahabat.

            Gadis dalam duka. Pemuda dalam kecewa. Menyesali apa yang telah mereka dapati dan lakukan.

Tidak ada komentar