HARI JADI KABUPATEN GROBOGAN KE 288
Konsep ibarat akar yang menopang tanaman untuk kukuh berdiri. Pun lewat akar, nutrisi dari elemen tanah dan air mengedar ke bagian atas tanaman~batang, dahan, dedaunan, buah. Bagian terpenting itulah bernama konsep yang akan kita bahas dini hari ini.
Keberhasilan suatu karya seni~atau kegiatan apapun~mutlak ditentukan oleh matangnya konsep. Konsep yang baik didapatkan dari olah pikir dan rasa seniman yang tidak instan. Ia menjelma dari berbagai gagasan yang terendapkan lewat sebuah intisari yang pendekatannya khas dari sentuhan masing masing seniman.
Seorang seniman yang memiliki konsep brilian cermat melihat sumber daya yang ia miliki, mengolahnya dalam keterbatasan dan melejitkan keunggulannya, untuk tampil sebagai karya seni unggul. Simak aksi panggung Madonna sang diva pop yang meskipun uzur namun ia terus tampil mengejutkan dengan penampilannya yang megah dan tetap mutakhir. Madonna sebagai seniman paham konsep untuk mempertahankan popularitasnya di tengah gempuran artis artis muda berparas menarik dan bersuara membuai.
***
Senin, 3 Maret 2014, telah terlaksana Karnaval Perayaan Hari Jadi Kabupaten Grobogan yang ke 288. Sekira pukul dua siang warga sudah siap siap menunggu arak arakan seni budaya dari seluruh komponen masyarakat mulai dari instansi, sekolah, maupun komunitas. Namun apa yang terjadi pada hari berbahagia itu? Semua berantakan dan tak enak dinikmati sebagai sebuah tontonan.
Memang sangat sulit mengoordinasikan banyak hal di sebuah acara sekelas karnaval. Perancangan waktu, koordinasi antar panitia acara dan kepolisian pengatur lalu lintas, pemilihan rute parade, kedisiplinan para penonton, juga aspek penting dan detail lain, harus diperhatikan secara seksama. Mari kita ulik beberapa poin acara yang menurut hemat penulis mendapat nilai jelek.
1. Lalu lintas
Sejak mendekati rute karnaval, para penonton dibuat bingung karena tidak adanya pengumuman rute jelas mana saja parade akan dilakukan. Kepolisian sebagai pengatur arus lalu lintas hanya diturunkan beberapa personel dan mengatur sempoyongan. Tidak ada penutupan jalan secara tegas yang terlihat dari banyaknya pengendara mobil dan motor yang menerobos rute karnaval. Barangkali orang orang itu tidak pernah mendapat pemahaman jika karnaval ialah karya seni masif yang merupakan sarana promosi daerah menunjukkan taji potensinya. Nilai merah untuk pengaturan lalu lintas.
2. Konsep Karnaval Peserta
Tidak elok membandingkan Karnaval Hari Jadi Kabupaten Grobogan dengan Festival Rio atau Jember Fashion Festival atau Solo Batik Carnival. Namun dengan usia kabupaten yang sedikit lagi mencapai tiga abad, semustinya talenta seni Grobogan muncul untuk ikut andil dalam keberhasilan acara.
Pawai masing masing peserta dapat disimak memiliki konsep yang masih mentah. Tema yang diusung tidak sinkron dengan busana, musik pengiring, maupun gerakan para anggotanya. Rasa yang ditangkap sekadar para siswa berpakaian aneh, bergerak geal geol, bersorak sorai asal ramai, dan musik yang tak sedap didengar gendang telinga.
Apa yang disajikan hampir seluruh peserta berkesan asal ikut dan tidak serius menampilkan kekuatannya. Namun ada beberapa yang patut mendapat penilaian bagus seperti Komunitas Plintheng yang lumayan memiliki konsep gamblang dengan penuturannya yang apik dan berinteraksi baik dengan penonton.
3. Ritme
Karnaval dengan jeda antar peserta sangat lama akan menjemukan para penonton. Ini terjadi pada Karnaval Hari Jadi Kabupaten Grobogan. Penonton dibuat menunggu sangat lama hingga bosan menyerang. Patut diingat jika karnaval ialah seperti musik orkestra yang ritme yang tak beraturan akan mehanguskan nilai indah seninya.
Namun semua poin kelemahan di atas hanyalah masukan yang tak melenyapkan kegembiraan warga Grobogan merayakan hari jadinya. Apresiasi setinggi tingginya patut dilayangkan pada panitia, peserta, kepolisian, warga, dan semua yang mati matian menyelenggarakan acara. Tahun depan semoga kualitas acara akan meningkat!
Selamat ulang tahun, Kabupaten Grobogan! Jaya selalu dan jalan jalannya semoga tidak bolong lagi, ya ....
#grobogan #purwodadi
Mari merapat di www.rumahdanie.blogspot.com
Post a Comment