MESTRE PASTINHA ~The Father of Capoeira Angola~
5 April 1889, seorang bayi laki laki hadir di Salvador, Brazil, dari Eugenia Maria de Carvalho yang bersuami Jose Senor Pastinha. Bayi itu diberi nama: Vicente Ferreira Pastinha yang kelak jadi legenda capoeira.
Pastinha kecil mengenal capoeira dari seorang Afrika; Benedito. Suatu hari, Pastinha mendapat pukulan tetangganya. Benedito yang mengetahui hal itu menghampiri Pastinha dan memberi banyak pelajaran yang mencerahkannya. Pastinha kecil pun belajar capoeira pada Benedito pun pelajaran lain seperti melukis dan bermain layang layang.
Semakin lama kemahiran Pastinha dalam bercapoeira meningkat. Pada usia 21 tahun, Pastinha memutuskan jadi pelukis profesional sambil bercapoeira yang waktu itu dianggap sebagai kegiatan ilegal.
MUASAL ANGOLA
Pada 1941, lewat undangan Aberre (murid Pastinha), Pastinha pergi ke Roda Minggu "Ladeira do Gengibirra" di Bairro da Liberdade, tempat para mestre hebat capoeira sering berkumpul. Aberre sendiri sangat terkenal di komunitas itu. Usai roda, Mestres Amorzinho (mestre Bahia tersohor) menyarangkan Pastinha untuk menggeluti Capoeira Angola. Setahun kemudian, Pastinha membuka sekolah “Centro Esportivo de Capoeira Angola” di Pelourinho.
Murid murid Pastinha berseragam celana hitam dan kaos kuning, sama dengan jersey klab sepakbola favoritnya Ypiranga Futebol Clube. Pastinha berpartisipasi sebagai delegasi “First International Festival de Artes Negras” di Dakar, Senegal (1966) bersamanya turut serta Mestre Joao Grande, Mestre Gato Preto, Mestre Gildo Alfinete, Mestre Roberto Santanas and Camafeu de Oxossi.
AKHIR YANG TRAGIS?
Pastinha menghidupi dirinya dengan menjadi penyemir sepatu, satpam di rumah judi, dan pekerja konstruksi untuk menutupi keuangannya sehingga bisa bermain capoeira Angola. Namun akibat peraturan di daerahnya yang merugikan, tak mendukung adanya capoeira, Pastinha meningalkan kota Salvador dalam keadaan buta dan sakita parah. Dia mendedikasikan seluruh hidupnya bagi Capoeira Angola. 12 April 1981, Pastinha bermain capoeira untuk terakhir kalinya. Ia meninggal dalam usia 92 tahun pada 13 November 1981, memberikan sumbangsih tak ternilai bernama: Capoeira Angola._________________________________________
CAPOEIRA SENZALA INDONESIA - YOGYAKARTA
Latihan rutin: Senin, Rabu, dan Jumat pukul 16.30 WIB
Tempat : Taman Budaya Yogyakarta (TBY), samping Shopping Book Center
Instrutor : Loepiece Oktavian
Pendaftaran : Danu, 08986642692
BERGABUNG dengan KAMI! KITA BERCAPOEIRA BERSAMA
Pastinha kecil mengenal capoeira dari seorang Afrika; Benedito. Suatu hari, Pastinha mendapat pukulan tetangganya. Benedito yang mengetahui hal itu menghampiri Pastinha dan memberi banyak pelajaran yang mencerahkannya. Pastinha kecil pun belajar capoeira pada Benedito pun pelajaran lain seperti melukis dan bermain layang layang.
Semakin lama kemahiran Pastinha dalam bercapoeira meningkat. Pada usia 21 tahun, Pastinha memutuskan jadi pelukis profesional sambil bercapoeira yang waktu itu dianggap sebagai kegiatan ilegal.
MUASAL ANGOLA
Pada 1941, lewat undangan Aberre (murid Pastinha), Pastinha pergi ke Roda Minggu "Ladeira do Gengibirra" di Bairro da Liberdade, tempat para mestre hebat capoeira sering berkumpul. Aberre sendiri sangat terkenal di komunitas itu. Usai roda, Mestres Amorzinho (mestre Bahia tersohor) menyarangkan Pastinha untuk menggeluti Capoeira Angola. Setahun kemudian, Pastinha membuka sekolah “Centro Esportivo de Capoeira Angola” di Pelourinho.
Murid murid Pastinha berseragam celana hitam dan kaos kuning, sama dengan jersey klab sepakbola favoritnya Ypiranga Futebol Clube. Pastinha berpartisipasi sebagai delegasi “First International Festival de Artes Negras” di Dakar, Senegal (1966) bersamanya turut serta Mestre Joao Grande, Mestre Gato Preto, Mestre Gildo Alfinete, Mestre Roberto Santanas and Camafeu de Oxossi.
AKHIR YANG TRAGIS?
Pastinha menghidupi dirinya dengan menjadi penyemir sepatu, satpam di rumah judi, dan pekerja konstruksi untuk menutupi keuangannya sehingga bisa bermain capoeira Angola. Namun akibat peraturan di daerahnya yang merugikan, tak mendukung adanya capoeira, Pastinha meningalkan kota Salvador dalam keadaan buta dan sakita parah. Dia mendedikasikan seluruh hidupnya bagi Capoeira Angola. 12 April 1981, Pastinha bermain capoeira untuk terakhir kalinya. Ia meninggal dalam usia 92 tahun pada 13 November 1981, memberikan sumbangsih tak ternilai bernama: Capoeira Angola._________________________________________
CAPOEIRA SENZALA INDONESIA - YOGYAKARTA
Latihan rutin: Senin, Rabu, dan Jumat pukul 16.30 WIB
Tempat : Taman Budaya Yogyakarta (TBY), samping Shopping Book Center
Instrutor : Loepiece Oktavian
Pendaftaran : Danu, 08986642692
BERGABUNG dengan KAMI! KITA BERCAPOEIRA BERSAMA
Post a Comment