Header Ads

Geng Arisan Immortal



Jika nenekku masih hidup, ia pasti terkekeh dan menojos jidatku atas ideku.

'Nek, bagaimana kalau saya bikin grup arisan isinya nenek semua?' usulku.
Aku menyangka nenekku akan bilang: 'Siapa saja, Dan? Agendanya apa?'

Kujawab untuk sementara ada hmm tiga yang cocok dan memenuhi kriteria tua, tanpa keriput, talentanya banyak. 3 T. Artis artis itu ialah Titiek Puspa sebagai produk lokal, Cher dan Tina Turner komoditas impor. Kebetulan mereka sama berprofesi biduan. 

'La nenek kan tidak punya 3T itu? Suara juga kaya ringkikan kuda!' kata nenekku.

Aku berusaha menenangkan hati nenekku yang gundah dan jika masih hidup genap 70 tahun. Kukatakan, meski ia orang desa tak bisa membaca dan menulis, tetap punya keunggulan.

'Apa kelebihanku, Dan?' tanya nenek.
Diam aku sejenak. Tak mungkin lagi kujelaskan ia unggul wajah yang tak beroperasi plastik karena obrolan itu terlalu tinggi buat nenek. Nenek seorang yang tidak muluk muluk. Ia bersahaja.

'Nenek punya satu T. Tekad!' seruku.

Memang betul, nenek menurunkan keuletan super canggih ke seluruh cucunya. Ia mempertontonkan kerja tanpa putus demi anak dan cucunya lebih gemilang darinya.

'Jadi nenek ikut Titiek Puspa sama siapa tadi, Dan?' tanya nenek mendekat padaku. Sangat dekat.

Kutelan ludahku dan, 'Nenek di rumah saja.'

Kuurungkan niatku karena sadar nenek bukan golongan Titiek Puspa, Cher, dan Tina Turner. Ia adalah sebuah sosok mandiri tanpa doping berwujud botox. Tidurlah abadi, Nek. Terima kasih.




_____________________________


Sumber gambar: google
Meribut di www.rumahdanie. blogspot.com

Tidak ada komentar