Header Ads

Bulan Biru dan Kebohongan Neil Armstrong



'Bulan jadi biru! Betul, jadi biru!'

Adikku berteriak teriak dalam larinya yang rusuh. Aku perhatikan wajahnya membulir keringat. Tisu kutawarkan padanya. Tapi ia tak mau dan lebih memilih lengan kaosnya.

'Kak, Tuhan marah pada kita?' tanya adikku yang suaranya sekarang mulai tenang.

"Aku harus jelaskan apa? Sedangkan aku bukan astronom. Kalau aku ceri

takan bulan adalah seorang putri yang disiksa dua preman sampai tubuhnya biru biru, adikku akan tertawa keras." batinku.

AUW ....
Adikku mencubitku. Rasanya kaya kena patil belut listrik. Kesetrum. Langsung kupelototi adikku dan ia menyembah nyembahku meminta maaf.

'Kau pengin tahu kenapa bulan sekarang biru?' tanyaku. Adikku mengangguk.

'Oke.' Aku mulai beraksi.
'Apa, Ka? Apa, Ka?' Ia tak sabar.
'Jadi, pagi tadi NASA mengirim pesawat ulang alik ke bulan. Misi ini melebihi Apollo 13 yang mendaratkan Neil Armstrong. Kau tahu sapa dia?'
Adikku menggaruk garuk ketiaknya yang ia akui panuan. Ia pun menjawab: 'Armstrong si pembohong itu? Tukang ledeng?'
'Kenapa kau katakan dia begitu? Kau pernah kenal?' Protesku keras.
Ia menggeleng.
'Kujelaskan lagi, Adikku. NASA tadi pagi bawa tukang cat. Dia disuruh mengecat bulan jadi biru. Berapa kilo cat coba kau tebak?'
Kembali adikku menggeleng.
'Rahasia Amerika itu!' seruku.
'Jadi bukan karena Tuhan murka?'
'Aku pastikan TIDAK!'
 
 
Sumber gambar: news.discovery.com
 

Tidak ada komentar