Begitu Mudah Mencari Partner--Bagian 2
Maaf jika aku mengganggumu, tak membaca pesan, meninggalkannya karena aku takut jadi stres seperti para caleg. Jika setelah membaca suratmu aku kaget dan pingsan, apakah dirimu bersimpati kepadaku? Paling paling ibuku juga yang ribut mengurusku, bukan kamu to? Jadi, mohon dimaafkan bila aku berlaku nakal. Karena memang aku tak bertanggungjawab. Tapi mending, daripada tak kulakukan sesuatu untuk menyentilmu, dia dan orang orang di sekitarmu. Kalian jadi batu, aku jadi arca, yuk kita bikin Candi Borobudur tandingan. Lebih ramai buat kita beradu otot. Terasa gagah bukan?
Temanku yang baik, sekali lagi maaf aku tak membaca pesan darimu. Tak sekelumitpun. Karena aku terlalu sibuk memanggul semen. Lihatlah teman, aku telah menjadi mandor merangkap tukang. Tepat seperti doa sahabat tuamu yang paling cerdas. Ia beranggap aku telah mati, jadi mendoakan agar aku kembali ke fitrah. Menjadi mandor, mandor, mandor.
Tolong geser tubuhmu Teman. Aku ingin menyapa si pendoa manjur itu. Yuk, itu di kamar ber AC alami di dekat jendela.
Hi Guys, what are you doin'?
Ups sorry. Dilarang ramai, ada bayi sedang tidur.
Temanku yang baik, sekali lagi maaf aku tak membaca pesan darimu. Tak sekelumitpun. Karena aku terlalu sibuk memanggul semen. Lihatlah teman, aku telah menjadi mandor merangkap tukang. Tepat seperti doa sahabat tuamu yang paling cerdas. Ia beranggap aku telah mati, jadi mendoakan agar aku kembali ke fitrah. Menjadi mandor, mandor, mandor.
Tolong geser tubuhmu Teman. Aku ingin menyapa si pendoa manjur itu. Yuk, itu di kamar ber AC alami di dekat jendela.
Hi Guys, what are you doin'?
Ups sorry. Dilarang ramai, ada bayi sedang tidur.
Post a Comment